Terkini.id, Jakarta – Pemerintah memngimbau kepada masyarakat untuk tidak makan dan minum di tempat pada saat melaksanakan halal bihalal idul fitri, hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan penularan Covid-19.
Imbauan pemerintah ini mendapat sorotan tajam dari masyarakat pengguna media sosial. Menurut netizen, halal bihalal tanpa makan dan minum merupakan sebuah bentuk diskriminatif terhadp umat Islam di Indonesia.
Sorotan ini disampaikan netizen karena menurutnya, pemerintah telah melakukan diskriminasi terhadap umat Islam dengan segelintir aturan yang hanya berlaku ketika perayaan hari besar umat Islam.
“Ntar pemilu 2024 jangan lupa coblos partai Golkar supaya pernyataan dungu seperti ini tetap ada. Sangat diskriminatif terhadap umat Islam”, tulis netizen, dikutip dari media sosial Twitter, Selasa 19 April 2022.

Netizen menilai kebijakan ini tidak pro rakyat dan pemerintah hanya akan terlihat religius ketika menjelang pemilihan untuk menarik simpati masyarakat.
- Golkar Parepare Gelar Halal Bihalal, Akan Dihadiri Ribuan Pengurus
- Halal Bihalal Politeknik Pariwisata Makassar Hadirkan Ustadz Kondang Das'ad Latif
- Paguyuban Ibu-ibu Pemasyarakatan Sulsel Gelar Pertemuan Rutin Sekaligus Halal Bihalal
- HBH DPP KKB, Bupati Ajak Perantau Beri Kontribusi dan Peran Strategis untuk Kemajuan dan Perkembangan Bulukumba
- RM Teras Waduk Nipa-nipa Makassar Tawarkan Paket Halal Bihalal Harga Ramah di Kantong
“Ntar jelang pemilu 2024 tampil religius dekati ummaat. Setelah berkuasa buat kebijakan yang menyusahkan ummat”, tulisnya lagi.
Sebelumya, aturan ini disampaikan langsung oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) Airlangga Hartarto.
Hal ini disampaikan dengan tujuan mencegah penularan Covid-19 akibat terjadi kerumunan setelah hari raya Idul Fitri 2022.
“Untuk kegiatan halal bihalal diselenggarakan dengan protokol kesehatan dan diimbau untuk tidak ada makan dan minum. Makan dan minum pun harus sesuai jarak dan tempat”, kata Airlangga Hartarto, dikutip dari laman CNN Indonesia.
Selain aturan halal bihalal, Airlangga juga mengimbai kepada masyarakat untuk tidak berlibur ke luar negeri saat libur lebaran. Airlangga berpendapat bahwa sangat rawan terjadi penularan ketika berada diluar negeri.
“Dengan libur panjang, masyarakat diimbau untuk tidak bepergian ke luar negeri. Karena kita ketahui di negara lain situasi tidak sama dengan di Indonesia, sehingga ada potensi penularan dari luar negeri”, sambungnya.
Dia menyampaikan untuk masyarakat tetap berada dalam negeri menikmati liburan lebaran 202, pemerintah pun telah mengizinkan semua tempat hiburan untuk beroperasi atau pasilitas publik dengan syarat protokol kesehatan.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.