Terkini.id, Maros – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, memetakan sejumlah kecamatan masuk dalam peta rawan bencana.
Kepala BPBD Kabupaten Maros Andi Muhammad Fadly mengatakan, sejauh ini pemetaan rawan bencana di Maros terus bertambah bila dibandingkan beberapa tahun lalu. Bahkan, kata dia, saat ini, hampir semua kecamatan di Maros masuk dalam peta rawan bencana, dengan bencana yang berbeda.
Dia mencontohkan, beberapa waktu lalu, wilayah yang rawan terjadi bencana banjir adalah kecamatan Maros Baru, Lau, Turikale, Marusu, Moncongloe dan sebagaian lagi di Bantimurung.
“Namun untuk saat ini, ternyata banjir juga mulai mulai terjadi di kecamatan Camba, Mallawa, dan Tompobulu. Padahal kecamatan-kecamatan itu merupakan dataran tinggi. Karena itu, kami mulai memperbaharui peta-peta rawan bencana di kabupaten Maros,” ujarnya.
Meski telah memiliki peta rawan bencana kabupaten Maros, Fadly mengatakan namun terkadang ada kejadian bencana yang terjadi dan bukan masuk dalam peta bencana.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPDBD Kabupaten Maros Nasrul mengatakan, untuk rawan bencana longsor, pihaknya memetakan lima kecamatan di Maros yang rawan longsor.
“Ada lima kecamatan yang masuk dalam peta rawan longsor, yakni kecamatan Mallawa, Kecamatan Camba, Kecamatan Cenrana, Kecamatan Simbang, dan kecamatan Tompobulu. Yang baru-baru ini terjado longsor di Kecamatan Cenrana. Makanya kami meminta kepada masyarakat tetap awas,” jelasnya.
Sementara itu, kata Nasrun, untuk peta rawan banjir, di Kabupaten Maros ada sekitar 11 kecamatan yang rawan banjir, antara lain, Kecamatan Turikale, Bontoa, Lau, Maros Baru, Bantimurung, Simbang, Camba, Kecamatan, Mandai, Marusu, Mongcongloe dan Kecamatan Tanralili.
Terkait peta rawan bencana puting beliung, kata Nasrul, ada sekitar 10 kecamatan yang rawan terjadi puting beliung.
“Kalau untuk peta rawan puting beliung juga ada sekitar 10 kecamatan, yakni, Bontoa, Lau, Maros Baru, Turikale, Mandai, Simbang, Mongcongloe, Marusu, Bantimurung dan Tanralili,” sebutnya.
Dia mengatakan, berdasarkan peta tersebut, dipastikan ada beberapa kecamatan yang masuk di semua peta rawan bencana. Sebab itu, pihaknya selalu memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar untuk tanggap bencana.