Jokowi Ngamuk Gegara Banyak Pelaku Impor Ambil Keuntungan, Refly Harun Malah Ketawa: Pelakunya Kalangan Istana Sendiri

Jokowi Ngamuk Gegara Banyak Pelaku Impor Ambil Keuntungan, Refly Harun Malah Ketawa: Pelakunya Kalangan Istana Sendiri

R
Muh Ikhsan
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo dikabarkan sempat meluapkan amarahnya saat memberikan pengarahan kepada menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan BUMN tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia.

Kemarahan Jokowi lantaran pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintahan malah lebih sering menggunakan barang impor, sementara produksi pabrik dalam negeri melimpah.

Salah satunya adalah masih terdapat kementerian atau BUMN yang memberi CCTV secara impor. Padahal, banyak perusahaan lokal yang memproduksi barang tersebut.

Jokowi bahkan tidak segan mengatakan kata bodoh. Sebab, jika saja kementerian dan BUMN membeli produk dalam negeri itu, jelas akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

“Tidak perlu cari investor, kita diam saja, tapi konsisten beli barang yang diproduksi pabrik-pabrik, industri-industri, UMKM-UMKM kita. Bodoh sekali kalau tidak lakukan ini,” kata Jokowi dilansir dari Cnnindonesia.com pada Jumat 25 Maret 2022.

Setelah itu, Jokowi juga menyentil seragam hingga sepatu tentara dan polisi yang juga beli dari luar negeri. Belum lagi pulpen hingga buku tulis yang juga masih berasal dari luar negeri.

“Jangan ini diteruskan, setop. Kalau semua beli produk dalam negeri maka lompat ekonomi kita,” katanya.

Merespon pernyataan Jokowi itu, Refly Harun sempat tertawa. Menurutnya, kalau Jokowi konsisten dengan ucapannya, harusnya dilakukan audit secara menyeluruh, bukan hanya marah-marah seperti itu.

“Saran saya yah, ya lakukan audit terhadap jajaran pemerintahan. Siapa saja pelaku-pelaku impor, jangan-jangan Pak Jokowi sendiri kaget, ternyata pelaku-pelaku itu kalangan Istana sendiri,” ujar Refly melalui YouTube pribadinya.

Refly mencontohkan alat kesehatan seperti pengadaan masker. Dan contoh konkretnya adalah vaksin Nusantara yang seperti terhambat, sementara vaksin dari luar negeri terus diimpor.

“Coba cek masker, kebutuhannya luar biasa, apakah masker itu kebutuhannya dari banyak luar negeri atau dari dalam negeri. Itu cara menguji,” tuturnya.

“Kadang-kadang saya berpikir yah, sebenarnya jangan-jangan Presiden Jokowi banyak disabotase dalam lingkaran Istana sendiri. menteri-menterinya disabotase oleh bawahannya. Intinya adalah, kalau tidak ada audit yang jelas terhadap mereka yang punya kepentingan maka pelaku impor ini ngga akan pernah berubah,” ucap Refly dengan senyum kecil.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.