Terkini.id, Jakarta – Pemprov DKI Jakarta kini sedang gencar mengkampanyekan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.
Nah, menurut informasi, meski ada kemungkinan terpapar, tetapi hampir tidak ada gejala bagi yang sudah vaksin Covid-19.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, pun menyampaikan itu berdasarkan riset ilmiah di bidang medis dan didukung dengan fakta lapangan di Jakarta.
Menurutnya, vaksinasi terbukti mampu menurunkan risiko keparahan dan risiko kematian akibat Covid-19.
“Dari 4,2 juta orang ber-KTP DKI Jakarta yang sudah divaksin minimal dosis pertama, hanya 2,3 persen yang tetap terinfeksi. Angkanya kecil sekali,” ujar Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta pada Sabtu ini, 31 Juli 2021, dikutip terkini.id dari iNews.
- Anies Baswedan Sudah Kantongi Nama Cawapres, Ini Sosoknya
- Anies Baswedan Enggan Tanggapi Soal Rencana Pemindahan Sirkuit Balapan Formula E
- Beredar SMS Larang Anies Baswedan Kampanye di Masjid, Bawaslu: Itu Bukan dari Kami
- Anggota, Struktur dan Simpatisan PKS Dipastikan All Out Menangkan Anies Baswedan
- Kritik Subsidi Mobil Listrik, Said Didu Berikan Contoh Alur Merampok Rakyat Melalui Kebijakan
“Dan sebagian besar dari mereka yang terinfeksi ini, dari 2,3 persen itu, mereka tidak bergejala atau bergejala ringan.”
Sementara itu, dari 4,2 juta orang yang sudah divaksin tersebut, hanya 0,013 persen yang meninggal sesudah terpapar Covid-19, atau sekitar 13 kasus per 100.000 penduduk.
Maka dari itu, jika dilihat, yang sudah divaksin tersebut Case Fatality Rate atau tingkat kematian kasusnya menurun sampai kurang dari 1/3 dibandingkan mereka yang belum vaksin.
“Artinya, temuan riset medis kita tahu, dan data di Jakarta tadi sudah saya paparkan, menunjukkan bahwa mereka yang sudah divaksin risikonya terbukti di lapangan jauh lebih kecil, daripada mereka yang belum divaksin,” ungkap Anies.
Namun, Gubernur Anies mengingatkan untuk tidak salah mengartikan dan menganggap kematian sekadar angka statistik.
Itu karena di balik setiap kematian, ada keluarga, ada saudara, teman yang kehilangan orang -orang yang dicintai dan bahkan kehilangan orang-orang yang diandalkan untuk menopang kehidupan keluarga.
“Setiap kematian adalah duka. Dan setiap kematian juga sesungguhnya adalah takdir Allah yang tidak bisa dimajukan, tidak bisa diundurkan. Itu sesuatu yang kita yakini,” tandas Anies Baswedan.