Terkini.Id, Toraja – Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus menggaungkan penggunaan pupuk organik. Melalui Program Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik), Kementerian Pertanian terus mendorong petani untuk melakukan pemupukan berimbang, menggunakan pestisida nabati serta mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo atau yang akrab disapa SYL mengatakan bahwa kunci meningkatkan produksi pertanian adalah memelihara kesuburan tanah. Kesuburan tanah dapat dipelihara secara berkelanjutan dengan menggunakan pupuk organik.
“Kita berharap produksi kita akan meningkat jauh bahkan melonjak dari sebelumnya. Caranya satu, perbaiki pupuk kita sekarang jangan pakai pupuk kimia saja, tetapi lebih banyak pupuk organik,” kata Mentan Syahrul.
Meski demikian, SYL menekankan bahwa penggunaan pupuk kimia masih ditoleransi asalkan tidak berlebihan. Kalau mau pakai pupuk kimia tidak perlu banyak, sehingga efek sampingnya bisa kita kurangi. Disisi lain cost produksi bisa ditekan maka keuntungan petani bisa meningkat, di sinilah Genta Organik berperan. Petani dan lahan pertanian menunggu langkah-langkah perbaikan, yang mampu menyelamatkan pertanian Indonesia,” kata Mentan Syahrul.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan genta organik memaksimalkan pestisida nabati, pembenah tanah, pupuk organik sesuai permintaan tanaman dengan pemupukan berimbang.
- Kementan Dukung Susu Produksi P4S Kampung Susu Randuacir Salatiga Mendunia
- 274 Mahasiswa Baru Polbangtan Gowa Tahun Akademik 2023/2024 di Kukuhkan
- Kementan Gugah Anak Muda Tak Takut Terjun ke Bisnis Pertanian
- Diversifikasi Produk dan Olahan Kambing Jadi Bukti Keberhasilan P4S Lurisae Purworejo
- Transformasi Pertanian Modern, Petani Masa Kini Wajib Terapkan Smart Farming
“Kalau kita tidak bijak dalam pemanfaatan pupuk kimia, agrokimia, pestisida maka tanah dan air kita akan menangis. Cara bijak yang dilakukan dapat melalui genta organik yang dapat menyelamatkan bumi”. ujar Dedi Nursyamsi.
Terbaru, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa menggelar kegiatan Pelaksanaan SL (sekolah Lapang)-Genta Organik yang diikuti oleh 10 kelompok tani dengan jumlah peserta 50 orang. Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 15-17 Mei yang bertempat di BPP Tondon, Kec. Tondon, Kab. Toraja Utara, Prov. Sulsel.
SL (Sekolah Lapang) Pertanian Organik dilaksanakan sebagai wadah bagi para penyuluh untuk melakukan transfer inovasi dan teknologi pembuatan pupuk organik kepada petani. Diharapkan wilayah atau tempat pelaksanaan SL dapat secara masif mengimplementasikan dan memanfaatkan pupuk organik melalui penyuluh yang ada di lapangan.
Mufidah Muis selaku Wakil Direktur II yang juga Koordinator Genta Organik, Prov. Sulsel, mewakili Direktur Polbangtan Gowa yang membuka kegiatan SL (sekolah Lapang)-Genta Organik mengatakan.
“Genta organik tidak berarti mengharamkan penggunaan pupuk anorganik (kimia), melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau mengikuti konsep pemupukan berimbang”. ujar Mufidah.