Ketika Donasi Insan PLN Membuat Warga 3T Mengucap Banyak Syukur

Ketika Donasi Insan PLN Membuat Warga 3T Mengucap Banyak Syukur

HZ
Hasbi Zainuddin

Penulis

INOVASI PLN bernama SuperSUN itu membuat banyak warga di Kawasan Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) mengucap syukur banyak-banyak. Berkahnya juga mengalir, karena sebagian fasilitas listrik energi hijau itu didanai oleh donasi para karyawan PLN, disisihkan dari 2,5 persen gaji mereka.

PULUHAN warga di Pulau Indah, Dusun Lamiko-miko, terlihat semringah, saat Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, memencet tombol tanda mulai beroperasinya pembangkit listrik mikro bertenaga surya bernama SuperSUN dari PLN, pada 24 Oktober 2024 lalu.

Dusun Lamiko-miko, yang pantainya berpasir putih, berada di Ujung Timur Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Sejak Indonesia Merdeka, baru pada akhir Oktober 2024 lalu, warga di daerah eksotis di Muara Sungai Rongkong itu bisa menikmati listrik dengan maksimal.

Muhammad Irfan, salah satu warga, mengucap rasa rasa syukur yang besar dan terima kasihnya untuk PLN. Karena kampungnya yang cenderung terisolasi, tidak bisa diakses kendaraan mobil dan motor, akhirnya bisa merasakan listrik hingga 24 jam.

“Rumah-rumah warga tidak gelap lagi kalau larut malam. Sebelum dipasangi listrik PLTS, kami cuma mengandalkan generator (genset), yang menyala lima jam sehari, yakni pukul 18.00 sore sampai pukul 22.00 malam,” ungkap Irfan.

Baca Juga

Selain nelayan, Pria yang punya pekerjaan sampingan sebagai konten kreator di media sosial itu merasa sangat terbantu. Ikan-ikan hasil tangkapan kini bisa didinginkan dengan freezer, cuan dari hasil ‘ngonten’ video aktivitas melautnya, juga berpeluang bisa mengalir dengan kencang. Karena waktu untuk mencolok charger ponsel bisa kapan saja.

Warga lainnya, Rapida, mengungkapkan, selama ini warga yang kebanyakan nelayan di kampung itu harus selalu bergegas memacu perahu katintingnya (perahu motor tradisional) ke desa seberang sungai, di Malangke, dengan menempuh perjalanan 30 menit untuk membeli es batu. Agar hasil jerih payah selama melaut itu tetap segar ketika dipasarkan.

“Karena selama ini listrik cuma untuk penerangan saja, dari jam 18.00 sampai 22.00, dengan biaya Rp90.000 per bulan. Alhamdulillah, dengan listrik dari PLN ini, kita cuma bayar Rp40.000 per bulan sudah bisa menikmati sampai 24 jam,” ungkap Rapida.

Ada total 49 rumah warga di pulau itu, yang semuanya kini bisa menikmati fasilitas listrik SuperSUN dari PLN. Mereka adalah warga yang dikenal ramah, menurut Bupati Luwu Timur, Indah Putri Indriani yang sudah berkali-kali ke lokasi.

Untuk mengakses Lamiko-miko, hanya bisa dengan jalur air, menggunakan perahu. Umumnya naik perahu katinting, atau kapal kecil tradisional para nelayan yang biasa digunakan menangkap ikan. Diakses melalui Desa Waelawi, Kecamatan Malangke Barat, Luwu Utara dengan perjalanan sekitar 30 menit.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.