KKB Masuk Kampung dan Kembali Berulah, Kali ini Bakar Sekolah dan Aniaya Guru
Komentar

KKB Masuk Kampung dan Kembali Berulah, Kali ini Bakar Sekolah dan Aniaya Guru

Komentar

Terkini.id, Jakarta – kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali menyerang pemukiman warga di Kawasan Intan Jaya, Papua. Serangan KKB kali ini yakni membakar sebuah sekolah dan menganiaya dua orang warga sipil, salah satunya guru di sekolah yang mereka bakar.

Polisi membenarkan adanya serangan KKB yang terjadi pada Rabu kemarin, 30 Maret 2022 pukul 17.50 WIT. Dari keterangan pihak kepolisian setempat, KKB membakar Gedung SD dan SMP di distrik Hitadipa, kabupaten Intan Jaya.

Dugaan sementara dari Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal menyebutkan jika aksi ini didalangi oleh kelompok Undius Kogoya dan Aibon Kogoya.

“Mereka todak hanya membakar Gedung sekolah, mereka juga melakukan penganiayaan terhadap dua warga sipil. Salah satunya adalah guru di sekolah yang mereka nakar”, ucap Kamal, dikutip dari laman CNN Indonesia, Kamis 31 Maret 2022.

Merujuk keterangan saksi, Kamal mengatakan puluhan anggota KKB masuk ke dalam kampung Hitadipa dan membakar Gedung Sekolah Satu Atap YPPGI-SMP N 2 Hitadipa yang memiliki 9 ruang kelas.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

“Sekitar pukul 17.50 WIT anggota melihat terdapat kepulan asap dari arah kampung Hitadipa”, lanjutnya.

Menurut keterangan yang diberikan Kamal, KKB setelah melakukan aksi pembakaran langsng melarikan diri dan Polisi Lalu Lintas mengamankan sekitar objek vital dan menyekat jalur yang akan dipakai oleh KKB untuk masuk ke kota Sugapa.

Secara terpisah, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengakui pihaknya telah melakukan pembakaran sekolah di Hitadipa.

Dia mengatakan bahwa pihaknya akan mulai perang dengan melakukan kerusuhan dengan membakar gedung-gedung sekolah dan akan melanjutkan pembakaran ke kantor koramil dan rumah guru.

“Kami sampaikan bahwa mulai hari ini kami mulai start perang dan kami bakar kantor koramil juga sekolah, juga rumah-rumah guru”, kata Sebby Sambom.

Dia menjelaskan bahwa aksi ini adalah bentuk balas dendam atas kematian salah satu anggotanya yakni Toni Tabuni di Nabire pada Selasa lalu, 29 Maret 2022.

ToniTabuni yang tewas ditembak mati aparat memiliki rekam jejak dalam berbagai penyerangan bebrapa tahun terakhir, salah satunya terlibat dalam kasus penembakan kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua pada tahun 2021 lalu.