Terkini.id, Jakarta – Komisaris Independen PT Pelni, Dede Budhyarto mengomentari massa aksi yang bergerak ke arah Istana Merdeka dengan membawa spanduk besar bertuliskan “Jokowi Mundur”.
Dede Budhyarto menyindir para massa aksi itu bahwa harapan mereka agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur hanyalah sekedar mimpi.
“NGIMPI,” katanya melalui akun Twitter @kandede78 pada Kamis, 28 Oktober 2021.
Sebelumnya, massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) bergerak ke arah Istana untuk melakukan unjuk rasa pada Kamis, 28 Oktober 2021.
Sebanyak 1.955 aparat gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan Satpol PP DKI Jakarta dikerahkan untuk mengawal jalannya aksi ini.
- Anies Baswedan Pakai Pesawat Pribadi, Komisaris Pelni: Tuhan Tunjukin Aslinya
- Komisaris Pelni Bantah Anies Baswedan Diundang ke G20 Oleh Pemimpin Dunia
- Dede Budhyarto Plesetkan Kata Khilafah, Bachrum Achmadi: Roda Itu Berputar!
- Soal Ucapan Dede Budhyarto, Ketua MUI Angkat Bicara
- Sindir Polri, Dede Budhyarto: Super Suryo, Sudah Sebulan Lebih, Boro-boro Jadi Tersangka
Adapun peserta massa aksi kebanyakan mengenakan pakaian merah. Dua di antara peserta massa aksi tampak mengenakan kostum Iron Man dan Satria Baja Hitam dengan tulisan “Kerja Kayak Robot Gajiku Diserobot” dan “Korban PHK DRU”.
Sementara, peserta massa aksi lainnya mengibarkan bendera organisasi dan poster bertuliskan “Cabut UU Minerba”, “Cabut UU KPK”, dan lainnya.
Bahkan, salah satu barisan massa aksi membentangkan spanduk bertuliskan “Mosi Tidak Percaya Kepada DPR RI dan Pemerintahan Jokowi Ma’ruf, Jokowi Mundur!”.
“Hari ini kita dari buruh akan menyatakan pandangan politiknya,” kata seorang peserta melalui mobil komando, dilansir dari CNN Indonesia.
Sebelumnya, Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi), Nining Elitos memperkirakan jumlah massa aksi yang tergabung dalam Gebrak sekitar 1.000 orang.
Sementara, dari massa aksi dari kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berjumlah sekitar 200 orang.
“Kalau dari Gebrak 1000…kalau masyarakat sipil dan beberapa kan tergabung dalam Gebrak. Nah, memang kita koordinasi (kemarin) dengan kelompok BEM itu ada sekitar 200-an” kata Nining, Kamis.