Terkini.id, Jakarta – Rencana pemerintah menaikkan harga gas elpiji 3 kg mendapat sorotan dari berbagai pihak, salah satunya Aktivis sekaligus pegiat media sosial, Nicho Silalahi.
Nicho Silalahi atau akrab disapa Nicho menyebut bahwa rencana pemerintah menaikkan harga gas elpiji 3 kg akan semakin memeras rakyat kecil. Tingginya harga akan semakin membuat masyarakat kelas bawah tercekik.
Nicho menilai kebijakan yang diambil oleh pemerintah sama sekali tidak pro terhadap rakyat kecil, tetapi lebih memihak kepada para taipan yang terus mendapat suntikan dana subsidi dari pemerintah.
“Giliran taipan kalian subsidi bahkan beri tax amnesti segala, tapi untuk rakyat kecil kalian anggap mereka beban”, tulis Nicho Silalahi, dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa 19 April 2022.

Selain itu, menurut Nicho, kenaikan harga ini akan terus memeras rakyat dengan tingginya harga sehingga rakyat akan jauh dari kata sejahtera.
- Pakai Uang Negara, Pertamina Harus Tindak Tegas SPBE yang Curangi Pengisian LPG 3 Kg
- Gas Melon langka di Soppeng, Pemerintah Lakukan penjualan di Kelurahan/Desa
- Polisi Tangkap Pencuri 125 Tabung Gas Elpiji 3 Kg
- Nicho Silalahi Tanggapi Rencana Pemerintah Naikkan Harga Gas 3 Kg: Giliran Taipan Kalian Subsidi tapi Rakyat Terus Kalian Peras
- Kabar Buruk Bagi Pengguna Elpiji 3 Kg! Mulai Tahun Depan Hanya Bisa Digunakan Golongan Ini
Sementara, melalui kenaikan harga ini dinilai Nicho akan memberikan suntika kekayaan terhapa mereka para pemangku jabatan.
“Rakyat kecil terus saja kalian peras biar kekayaan pejabat melonjak naik. Semoga rezim penghamba oligarki jongos kartel ini segera ditawur rakyat”, tulisnya lagi.
Diketahui, sinyal kenaikan Gas Elpiji 3 Kg ini sebelumnya telah diberikan oleh Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Selain kedua Menteri tersebut, hal senada juga telah diungkapkan oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif.
Arifin menyampaikan bahwa saat ini tengah dilakukan pengkajian mengenai kenaikan harga Gas Elpiji 3 Kg sertakenaikan gas melon ini akan disesuaikan penjualannya sesuai harga ecer untuk mengurangi tekanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kenaikan harga ini, menurut Arifin sebagai respon pemerintah atas melonjaknya harga minyak dan LPG dunia, sehingga imbasnya ke gas 3 Kg atau gas melon.
Begitupun dengan arga LPG internasional yang merujuk pada Contract Price (CP) Aramco yang telah mencapai US$ 839,6 per metrik ton. Sementara asumsi awal pemerintah hanya kisaran US$ 569 per metrik ton.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
