Terkini.id, Jakarta – Wacana perombakan kabinet alias reshuffle yang diwacanakan akan dilakukan Presiden Jokowi ternyata tidak terlaksana.
Sebagaimana diketahui, Pesiden Jokowi kerap melakukan reshuffle setiap hari Rabu, khususnya Rabu Pon. Namun, wacana yang menyebut tanggal Rabu, 22 Desember 2021 lalu hendak dilakukan reshuffle ternyata tidak terlaksana. Alhasil, sejumlah spekulasi politik mencuat.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komaruddin berpendapat, Presiden Jokowi saat ini masih di fase Wait and See.
Menunggu waktu lantaran komposisi politik perlu diatur agar pemerintahannya tetap ‘aman’ menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pengamat politik menilai, bahwa Jokowi hendak menjadi sosok playmaker di gelaranPilpres 2024. Lantara, Jokowi memang tidak bisa maju lagi sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.
- Soal Reshuffle Kabinet, Pengamat Ingatkan Jokowi Soal Jasa Partai NasDem
- Soal Isu Reshuffle Kabinet, Ini Jawaban Terbaru Presiden Jokowi
- Menteri Dari NasDem Dinilai Akan Kena Reshuffle Buntut Deklarasikan Anies Jadi Capres
- Jokowi Rencana Reshuffle Kabinet Usai Nasdem Usung Anies Capres
- PPP: Kami Tak Ada Niat Ajukan Reshuffle Pak Suharso, Itu Hak Prerogatif Presiden
“Arahnya sepertinya ke sana (Jokowi ingin jadi playmaker). Ini memastikan semuanya ada dalam rencana dan skenarionya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ujang meyakini bahwa eks Wali Kota Solo itu tak mau kecolongan dalam pesta politik yang nantinya tidak bisa dia kendalikan atau ‘bermain’ di Pilpres 2024 nanti.
Sehingga, Jokowi ingin memastikan semua ter-arah sesuai dengan kendalinya. Terlebih, lanjut dia, Jokowi secara Politik masih ada sedikit gap dengan PDIP dan Megawati Soekarnoputri. Dilansir dari Galamedia. Jumat, 24 Desember 2021.
Presiden Jokowi secara politik lebih dekat ke Golkar. Hal itu bisa dilihat dari sikap politik Jokowi yang lebih mempercayai penanganan Covid-19 kepada Menteri-menteri dari Golkar.
Oleh karena itu, dalam urusan reshuffle kabinet Indonesia Maju ini, Jokowi tidak ingin salah langkah.
“Isu tersebut sudah berjalan sejak lama, dan mungkin saja saat ini masih terus terjadi,” pungkas Ujang.
Sebelum tanggal 22 Desember, tanggal 8 Desember 2021 juga disebut sebagai tanggal reshuffle kabinet.
Isu reshuffle pada 8 Desember 2021 itu awalnya dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid.
Ia mengatakan, Jokowi akan melakukan reshuffle pada Desember tahun ini.
“Ya hilal akhir tahun atau awal tahun. Desember,” ujar Jazilul pada Jumat, 19 November 2021.
Selain Jazidul, Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto juga mengatakan hal yang sama.
“Saya dengar juga isunya begitu. Katanya, sih (Rabu pon). Tapi, kan, itu hak prerogatif Pak Jokowi,” tutur Yandri di Gedung DPR, Senayan.