Soal Subsidi BBM, Wakil Ketua MUI: Masih Ada Cara Lain Tanpa Cabut Subsidi
Komentar

Soal Subsidi BBM, Wakil Ketua MUI: Masih Ada Cara Lain Tanpa Cabut Subsidi

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Anwar Abbas selaku Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan tanggapannya soal wacana pencabutan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Anwar Abbas berpendapat pemerintah masih memiliki cara lain tanpa harus mengurangi atau mencabut subsidi BBM.

Anwar Abbas menyarankan agar pemerintah memilih untuk menutup kebocoran yang terjadi pada APBN.

“Saya rasa masih ada cara dan sisi lain yang bisa dilakukan oleh pemerintah tanpa mencabut atau mengurangi subsidi, yaitu dengan menutup kebocoran anggaran yang ada,” ujar Anwar Abbas, dikutip dari cnnindonesia.com, Selasa 30 Agustus 2022.

Selanjutnya, Anwar Abbas mengutarakan keheranannya kepada pemerintah yang malah memilih mengurangi atau mencabut subsidi BBM.

Baca Juga

Ia mengatakan dampak dari pengurangan atau pencabutan subsidi BBM yakni kemungkinan terjadi inflasi serta penurunan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia.

Anwar Abbas lalu memberikan sebuah kutipan dari pengamat ekonomi Sumitro Djojohadikusumo yang pernah menyatakan bahwa tingkat kebocoran negara dapat mencapai 30 persen.

Oleh karena itu, Anwar Abbas memprediksi jika pemerintah menutupi kebocoran APBN, maka negara akan memperoleh dana yang lumayan besar.

“Jadi jika kebocorannya bisa kita hilangkan tidak usah 30 persen atau 25 persen, tapi 20 persen saja maka pemerintah akan punya dana yang bisa dikelola yaitu sebesar Rp621,2 triliun,” kata Anwar Abbas.

“Angka ini jelas jauh lebih besar dari jumlah subsidi yang ada yaitu Rp502,4 triliun,” lanjut Anwar Abbas.

Anwar Abbas juga menilai semestinya pemerintah tidak keteteran untuk mencari cara dalam mengatasi persoalan subsidi BBM.

“Kalau kebocoran APBN ini bisa ditutup maka kita juga akan bisa membuat ruas jalan tol yang lebih panjang dan membuat rumah sakit serta sekolah dasar yang jauh lebih banyak dengan dana yang didapat bukan dari pemotongan atau pengurangan subsidi, tapi dari usaha keras pemerintah karena berhasil menutup kebocoran APBN dari tindak tidak terpuji yang dilakukan oleh para koruptor,” tutur Anwar Abbas.

Sebagai informasi, saat ini Badan Anggaran DPR telah sepakat untuk menyangkut revisi belanja negara pada APBN 2022 menjadi Rp3.106 triliun.

Pemerintah mengumumkan tidak akan mencabut anggaran subsidi dan kompensasi BBM. Tetapi akan melakukan penyesuaian harga jual sebagai konsekuensinya.

Kebijakan itu dilakukan karena harga jual BBM subsidi dan non subsidi saat ini sudah jauh dari harga keekonomian.