Terkini.id, Jakarta – Beberara waktu lalu pernyataan kontroversi Ustaz Khalid Basalamah yang menyebut wayang itu haram dalam agama Islam mendapat sorotan dari banyak pihak.
Setelah pernyataannya itu viral dan jadi sorotan publik, Ustaz Khalid Basalamah minta maaf terkait pernyataannya itu. Terkait permintaan maafnya itu, netizen menyebut dia hanya takut dipenjara sehingga melakukan klarifikasi.
Ustaz Khalid mengaku tidak ada pernyataannya yang bermaksud mengharamkan wayang, dia hanya menyinggung soal tradisi dan menyarankan untuk tidak menjadikan tradisi bagian dari agama Islam.
Menurut Ustaz Khalid, makna kata-kata dia adalah selama itu tidak bentrok dengan ajaran Islam maka tidak menjadi masalah.
“Saya mengatakan alangkah baiknya, dan kami sarankan, kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi, jangan menjadikan tradisi sebagai Islam. Dan tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan (wayang),” ujar Ustad Khalid Basalamah, dikutip dari laman iNews, Selasa 15 Februari 2022.
- Soal Label Halal, Netizen: Sebelumnya Wayang Disebut Haram, Sekarang Muncul Logo Halal Mirip Wayang!
- Imbas Ceramah Khalid Basalamah, Perkumpulan Seniman dan Dalang Beri Dukungan Penuh Ganjar Nyapres 2024
- Bela Khalid Basalamah, Youtuber Ini Singgung Gus Miftah: Dia Ini Ustadz Atau Dajjal?!
- Quraish Shihab Soal 'Pajak Haram': Pajak itu Kewajiban Agama Melalui Negara
- Ki Warseno Slenk: Ekspresi Wayang itu Tergantung Penonton, Saya Tidak Memirip-Miripkan dengan Siapa
Sebelumnya, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, merespons pernyataan ustaz Khalid Basalamah terkait wayang itu haram menurut ajaran agama Islam.
Menurut Abdul Mu’ti, ucapan tersebut menunjukkan dangkalnya pemahaman terhadap budaya Indonesia, seperti kesenian wayang. “Pernyataan Ustaz Khalid Basalamah tentang wayang menunjukkan pemahaman yang dangkal tentang wayang,” kata Abdul.
Abdul menambahkan, wayang merupakan bagian dari media dakwah Islam di Indonesia yang digunakan oleh para wali.
Dalam konteks sejarah dakwah Islam, wayang merupakan media dakwah yang efektif,” kata Abdul.
Penyebaran ajaran Islam yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga pada zaman dahulu menggunakan wayang, gending, gamelan dan tembang. Sejak saat itu, wayang mulai dikenal dan digunakan sebagai media dakwah.