Singgung Anies Baswedan Soal Perubahan Nama Jalan, PDIP: Hanya Bermodalkan Retorika
Komentar

Singgung Anies Baswedan Soal Perubahan Nama Jalan, PDIP: Hanya Bermodalkan Retorika

Komentar

Terkini.id, JakartaFraksi PDIP DPRD DKI singgung Anies Baswedan soal perubahan nama jalan sebut Anies hanya bermodalkan retorika tapi mangkrak realisasi, Selasa 28 Juni 2022.

Fraksi PDIP DPRD DKI menyinggung bahwa Anies hanya beretorika saja. Anggota DPRD DKI F-PDIP Dwi Rio Sambodo mengucapakan bahwa dampak pada perubahan nama jalan bukan hanya sekadar pembuatan KTP baru.

“Itu kan hanya teori saja tentang rencana penanganan terhadap dampak perubahan jalan, sebagaimana kebiasaan Gubernur Anies yang selalu memudahkan persoalan dengan hanya bermodalkan retorika tapi mangkrak dalam kenyataan realisasinya,” sebutnya kepada wartawan, Senin 27 Juni 2022.

Ia menilai bahwa Pemprov DKI harus mengkaji secara matang. “Libatkan warga dan komunikasikan dengan warga secara efektif sehingga warga tidak menjadi resah gelisah,” ucapnya dilansir dari detiknews pada Selasa 28 Juni 2022.

“Toh ini yang menjadi banyak persoalan tentang macetnya pemekaran wilayah di tingkat RT, RW, maupun kelurahan. Ya karena soal-soal begini. Mosok nggak mengkaji dan belajar dari persoalan sebelumnya,” lanjutnya.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

“Tentang surat-surat yang berkaitan dengan kewenangan pemerintah pusat. Itu pertanyaannya gimana hubungan pusat daerah? Karena selama ini seringkali salah sambung dalam mengintegrasikan sinergi pembangunan pusat-daerah. Nggak semudah membalikkan telapak tangan lho. Contoh acuannya hubungan pusat daerah yang telah terjadi selama ini aja,” tambahnya.

Ia merasa bahwa perubahan nama jalan tersebut buat pengalihan kegagalan Anies dalam memimpin DKI selama lima tahun. Ia menyinggung pencapaian pembangunan rumah susun dari target 232 ribu dan baru tercapai 1 persen.

“Penanggulangan banjir yang belum ada 1 kilometer pun dikerjakan dari 17 kilometer dari total 33 kilometer aliran sungai baik dalam bentuk naturalisasi/normalisasi, ruang kelas baru siswa masuk sekolah yang tidak bertambah, OK OCE yang punya target 200 ribuan tapi baru 6.000 UMKM yang terselesaikan,” paparnya Rio.

Rio memandang Anies lebih mengutamakan simbol-simbol tanpa diiringi dengan hasil kerja. Anies juga dinilai melakukan cara kerja secara abstrak.

“Persis pola pembangunan ala kolonial yang berpusat di obyek-obyek tertentu,” pungkasnya Rio.