Terkini.id, Jakarta – Selasa 9 Juli 2019 bertempat di rumah dinas Wakil Presiden telah diserahkan SK Ijin Operasional Institut Teknologi dan Bisnis Kalla oleh Menristek Dikti kepada Ketua Yayasan Hadji Kalla Fatimah Kalla untuk mengeluarkan SK ijin pendirian Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Kalla.
Ada 4 program studi yang dibuka yaitu Kewirausahaan, Manajemen Retail, Bisnis Digital dan Sistem Informasi.
Melalui proses yang cukup panjang berawal dari ijin dan restu Jusuf Kalla (JK) selaku Pembina Yayasan pada tanggal 10 November 2018. Dilanjutkan permohonan rekomendasi ke LLDikti Wilayah IX untuk bahan pengajuan ijin ke Kemenristek Dikti.
Setelah melalui proses bimbingan teknis, open recruitment calon dosen dan site visit serta verifikasi berkas oleh Tim Dikti ke Makassar pada tanggal 2 Juli 2019, akhirnya Kemenristek Dikti memutuskan untuk memberikan ijin pendirian.
Wapres Jusuf Kalla dalam sambutannya menyampaikan alasan pendirian ITB Kalla ini.
- Yayasan Hadji Kalla Salurkan Bantuan untuk Puluhan Ribu Penerima Manfaat Selama Ramadan 1444 H
- Yayasan Hadji Kalla Kembali Tebar Dai Ramadhan di 15 Desa-4 Provinsi
- Latih UMKM dan Petani Nilam, Yayasan Hadji Kalla Gandeng ARC Banda Aceh
- Yayasan Hadji Kalla Tebar Dai Anti Narkotika di Makassar
- Yayasan Hadji Kalla Dorong Transisi Energi Terbarukan di Pedesaan Lewat Kampung Hijau Energi
“Pada tahun 1950 an ada banyak pengusaha pribumi di Makassar. Namun sangat sedikit yang bisa bertahan sampai tiga generasi seperti Kalla Group,” ujar JK.
Apa yang menjadi rahasia bisnis akan diajarkan di ITB Kalla ini dengan spirit kewirausahaan berbasis values Jalan Kalla dengan kombinasi nilai nilai agama dan kearifan lokal serta modernitas. Juga disertai dengan pemanfaatan teknologi sehingga cepat dan solutif dalam bekerja.
Pada kesempatan itu, Fatimah Kalla menambahkan bahwa pengalaman Kalla Group 67 tahun di bisnis dan 35 tahun di sekolah akan dipadukan di sebuah perguruan tinggi.
“Sharing pengalaman dengan memberikan sentuhan wirausaha yang dilengkapi oleh ilmu manajemen modern dan profesional,” ujar Fatimah Kalla.
Sebelum menyerahkan SK Menristek Dikti, Fatimah Kalla berpesan bahwa Perguruan Tinggi harus menghasilkan lulusan yang dibutuhkan oleh pasar. Oleh karena itu, kata dia, perlu ada kampus yang memadukan akademik dan praktis.
Acara penyerahan SK ITB Kalla dihadiri oleh Wapres, Menristek Dikti dan tim, Kepala LLDikti Wilayah IX Prof Jasruddin dan tim, serta Ketua Yayasan Kalla Fatimah Kalla.
ITB Kalla mengedepankan kualitas
Fatimah Kalla menekankan bahwa ITB Kalla ini bukan komersil tapi mengedepankan kualitas.
“Untuk persiapan akan dilakukan langkah membangun kemitraan dengan kampus besar yang sudah besar seperti SBM ITB, PPM Business School, ESQ Business School dan Prasetiya Mulya. Juga ke dunia teknologi seperti Google, Oracle, Microsoft dan lainnya,” ujarnya.
Mitra ini, kata Fatimah, akan bekerjasama dalam pengembangan kurikulum, persiapan calon dosen, manajemen kampus dan lain sebagainya yang bisa membuat gerakan kampus lebih cepat.