Soal Bisnis PCR, Adhie Massardi: Republik Dikelola Seperti Pabrik, yang Menyangkut Nyawa Rakyat Saja Diperdagangkan
Komentar

Soal Bisnis PCR, Adhie Massardi: Republik Dikelola Seperti Pabrik, yang Menyangkut Nyawa Rakyat Saja Diperdagangkan

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Mencuatnya isu dugaan perusahaan yang terafiliasi dengan pejabat sekelas menteri terlibat dalam jual beli alat tes PCR menjadi sorotan publik.

Tak terkecuali Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi

Adhie mulai mempertanyakan tujuan dari pengelolaan negeri ini. Dimana alat yang dibutuhkan rakyat untuk bisa melacak kondisi diri di saat pandemi justru dijadikan ladang bisnis oleh mafia PCR.

Melihat kondisi tersebut, Adhie Massardi lantas menyebut pengelolaan negeri ini seperti mengelola sebuah pabrik. 

Hal tersebut menurut Adhie bukanlah sesuatu yang aneh, sebab mayoritas menteri merupakan seorang pedagang.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

“Ini republik dikelola seperti pabrik. Kebijakan jadi produk yang bisa didagangkan karena dasarnya mereka memang pedagang,” kata Adhie mengutip pemberitaan Berita Politik RMOL, Minggu 7 November 
2021. 

“Yang menyangkut nyawa rakyat saja didagangkan,” sambung Adhie.

Lebih lanjut, Adhie mengatakan bahwa hal mendasar yang dibutuhkan rakyat di kala kesusahan saja dijadikan barang yang diperjualbelikan oleh perusahaan.

Adhie menilai ini tentu memberi gambaran bagaimana pemerintah membuat kebijakan lain yang berhubungan dengan rakyat. 

“Jika yang nyangkut nyawa rakyat saja didagangkan bagaimana mereka tentukan tarif tol, listrik, harga BBM, dan lainnya. King of no heart alias Raja Tega,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) melaporkan Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri BUMN Erick Thohir ke KPK. 

Wakil Ketua Umum Partai Prima Alif Kamal mengatakan, laporan terhadap kedua menteri itu dilakukan berdasarkan hasil investigasi pemberitaan media terkait dugaan adanya keterlibatan pejabat negara tersebut dalam bisnis PCR.