Soal Pawang Hujan di KTT G20 Bali, Jokowi Bilang Begini
Komentar

Soal Pawang Hujan di KTT G20 Bali, Jokowi Bilang Begini

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Pergelaran KTT G20 Bali yang diadakan pada saat musim hujan terjadi turut menjadi topik masalah utama yang dikhawatirkan oleh pihak panitia dan Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa dirinya ingin mengadakan acara makan malam KTT G20 Bali di Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada Selasa 15 November 2022, namun disaat yang bersamaan musim hujan yang sedang terjadi di Indonesia menjadi polemik tersendiri.

Demi terlaksananya acara makan malam di GWK, Presiden Jokowi mengaku terus memantau perkembangan cuaca yang dirilis oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG).

“Saya sudah putuskan Gala Dinner di GWK. Disiapkan lighting dengan baik dan perkiraan BMKG pada hari itu akan turun hujan,” ujar Presiden Jokowi, Jumat 18 November 2022.

Menurut Presiden Jokowi, BMKG memakai cara ilmiah dengan memanfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

“Kita menggunakan BMKG dan menyiapkan TMC,” katanya.

Kemudian ketika ditanya apakah pihaknya menggunakan jasa pawang hujan, Jokowi menegaskan semuanya dilakukan secara ilmiah.

“Nggak, kita ini ilmiah sekali. Setiap ada gumpalan awan yang menimbulkan potensi hujan langsung disergap tim TMC,” tuturnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi menerangkan bahwa panitia acara KTT G20 Bali yang bertugas dalam acara makan malam di GWK telah menangani masalah hujan sejak tiga hari sebelumnya.

“Sore sampai malam saya dikabari bahwa pesawatnya masih terbang. Tiga hari menjelang Gala Dinner urusan cuaca menjadi fokus panitia,” ucapnya.

Soal Pawang Hujan di KTT G20 Bali, Jokowi Bilang Begini
Potret Jokowi Ketika Sedang Menyampaikan Pidatonya di Gala Dinner KTT G20 Bali (instagram.com/jokowi)

Disisi lain, Dwikorita Karnawati selaku Kepala BMKG menuturkan pihaknya tidak bekerja sendiri dalam menghalangi terjadinya hujan di GWK pada 15 November 2022.

BMKG berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan TNI Angkatan Udara (TNI AU).

Dalam proses menghalau hujan, para pihak terkait memanfaatkan garam yang disebarkan melalui udara.

“Biasanya garam 1,6 ton yang ditabur dengan 2 kali sorti penerbangan. Kemarin (Selasa, 15 November 2022), kita menggunakan garamnya 11,2 ton dengan 11 kali sorti penerbangan,” ungkap Dwikorita.

Dwikorita Karnawati berujar penyebaran garam ini sudah dilaksanakan sejak 10 November 2022 sampai 16 November 2022.

Sekitar 29 ton garam dipakai dan disebarkan via 28 sorti penerbangan.

“Tujuannya awan segera dihalau dan segera diturunkan sebagai hujan sebelum memasuki area perhelatan dan yang terjadi kemarin awan yang sudah terlanjur menutup merata di atas area perhelatan segera diturunkan sebagai hujan beberapa jam sebelum acara dimulai, kita menggunakan empat pesawat terbang,” jelasnya.

Sebagai informasi, acara puncak KTT G20 Bali dilaksanakan selama dua hari, yaitu 15 November 2022-16 November 2022.

Sumber: detik.com