Sudah Firasat Akan Meninggal, Ternyata Rumini Korban Tewas Semeru Sempat Lakukan ini dengan Suaminya

Sudah Firasat Akan Meninggal, Ternyata Rumini Korban Tewas Semeru Sempat Lakukan ini dengan Suaminya

R
Raja Ade Romania
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Rumini (28) dan Ibunya, Salamah (70) menjadi dua dari puluhan korban yang tewas akibat awan panas erupsi Semeru. Jasad keduanya ditemukan berpelukan dibalik tebalnya abu bekas erupsi.

Sebuah thread tentang Rumini menjadi viral di media sosial twitter setelah diunggah oleh akun bernama @ElokNurie pada Selasa 7 Desember 2021.

Cerita tersebut ditulis langsung oleh Ibu Nyai Qurroti A’yun, M.Ed, kerabat dekat Cak Hasyim yang merupakan adik ipar Rumini.

Berikut kisah Rumini yang diceritakan langsung oleh sang suami:

Malam sebelum kejadian, saya sedang dalam keadaan sudah capek seharian kerja di tambang pasir. Saya pengennya istirahat saja, tapi entah kenapa kok istri saya itu meluk-meluk aja.

Baca Juga

Biasanya kami tidur dengan mengapit anak kami. Entah kenapa malam itu kok istri saya minta di sisi saya, minta diusap kepalanya sambil tidur senderan di dada saya.

Saya bilang, “Opo ae dek..kadungaren ndak nyanding zaki…ndak kasian zaki ta..”, (kok ngga biasanya ngga barengi Zaki, ngga kasian kah sama Zaki)
“Ndak papa mas..aku kangen” jawab istri saya.

Esoknya, saat saya mau berangkat kerja pasir itu,  kok istri saya msh meluk dan masih menciumi saya. Tidak biasanya seperti itu, biasanya istri saya sibuk ngurusi zaki ini. Tapi pagi sebelum kejadian itu istri saya kok terus meluk-meluk aja pas saya mau berangkat kerja.

Dia dadah2 (melambaikan tangan, red) terus sampai saya betul-betul berangkat.

Perasaan saya jadi tidak enak saat itu. “kok ngga kayak biasanya dia ngalem kayak gini …” begitu perasaan saya.

Bahkan saat di tempat kerja saya juga kepikiran, saya takut apes misalnya anak jatuh atau kenapa-kenapa di rumah.

Sorenya, saat kejadian itu saya langsung lari pulang dan saya mendapati semua orang berlarian tunggang langgang, saya bertemu anak saya dan pamannya ini di depan SD, tapi istri saya tidak ada.

Saya bertekad ke rumah khawatir dia terjebak, tapi semua menghalangi saya untuk ke rumah dan ada yg bilang rumini sdh keluar mengungsi. Katanya ia pakai jilbab hitam.

Saya sangat ingin memastikan ke rumah, saya sudah hilang akal, bagi saya kalaupun harus mati, biarlah mati bersama. Namun, semua org menghalangi dan memang sudah tak memungkinkan, (karena) betul-betul gelap gulita.

Saya tidak menyangka bahwa pelukannya pagi itu adalah pelukan terakhir, lambaian tangannya ternyata perpisahan utk kami selamanya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.