Terkini.id, Makassar – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto melarang masyarakat untuk merayakan Hari Valentine atau dimaknai sebagai hari kasih sayang.
Menurutnya, hari valentine bukan budaya Bugis-Makassar. Apalagi, Valentine bisa disalahartikan dari sejarahnya.
Dia khawatir masyarakat dapat terjerumus dengan seks bebas. Sehingga ia melarang keras diperingati.
“Valentine bukan budaya kita, tadinya hari berkasih sayang menjadi hari seks bebas. Kita melarang kalau sudah menyangkut seks bebas,” ujarnya, Selasa, 14 Februari 2023.
Hari kasih sayang menurut Danny bisa dirayakan di hari lain, tidak mesti di Hari Valentine yang biasa orang rayakan pada 14 Februari.
- Wali Kota Makassar Hadiri Jalan Sehat 25 Tahun Reformasi
- Wali Kota Makassar Siapkan Plh Sekretaris Dinas Perpustakaan Usai Tenri A Palallo Jadi Tersangka
- Wali Kota Makassar Ajak Seluruh Masyarakat Bersatu Perkuat Moralitas Sosial
- Wali Kota Danny Pomanto Pantau Progres Pembuatan Pinisi di CPI Makassar
- Hidupkan Kembali Warisan Budaya Dunia, Danny Pomanto Antusias Pantau Pembangunan Kapal Pinisi
“Carilah hari lain yang bikin produktif. Jangan berkonotasi atau berpraktik seks bebas,” kata Danny.
Danny juga melarang warga untuk menjual coklat secara sengaja di Hati Valentine, sebab kata Danny, itu akan menjerumuskan ke hal negatif.
“Tidak bisa (jual coklat), itu kan menjuruskan, merangsang orang untuk seks bebas,” ucapnya.
Dalam islam juga mengharamkan hari valentine karena bukan budaya agama Islam.
Perayaan Hari Valentine merupakan perayaan bangsa Eropa pada abad pertengahan untuk mencari jodoh.
Juga merupakan seremoni orang Romawi kuno menyembah berhala untuk memperingati dewi mereka.
Hari valentine juga diartikan ritual yang bersumber dari agama kristen untuk mengenang orang-orang suci menurut H Muhibbuthabry dan H Zulfahmi Lubis dalam buku Masail Fiqhiyah Al-Haditsah.