Terkini.id, Jakarta – Politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko angkat bicara terkait pernyataan pendakwah kontroversial Ustaz Yahya Waloni yang mendoakan Megawati Soekarnoputri cepat mati.
Lantaran mendoakan Ketum PDIP Megawati cepat meninggal tersebut, Budiman Sudjatmiko lantas menyebut Yahya Waloni sebagai domba umat Kristiani yang hilang dengan sukarela.
Namun rupanya, kata Budiman, domba umat Kristiani tersebut kesasar ke agama Islan dan malah berubah menjadi serigala.
Hal itu diungkapkan Budiman Sudjatmiko lewat cuitannya di Twitter pada Selasa 16 Februari 2021.
“Dearest saudara-saudaraku umat Kristiani. Ada dombamu yang hilang dengan sukarela dan dia rupanya kesasar ke tempat kami Berubah jadi Serigala,” cuit Budiman Sudjatmiko.
- Gubernur Sulsel Resmi Buka Katinting Race 2025
- Wali Kota Makassar Ajak Warga Jadikan Masjid Pusat Kegiatan Sosial dan Pendidikan Umat
- Bupati Jeneponto Kunker ke Kementerian RI, Bahas Pembangunan Pasar dan Kampung Nelayan Merah Putih
- Gubernur Sulsel Serahkan Rp20 Miliar untuk Infrastruktur dan UMKM ke Pemkab Pinrang
- Wali Kota Dorong KONI Makassar Bangun Ekosistem Olahraga Makassar yang Berkarakter dan Berprestasi
Dalam cuitannya itu, Budiman Sudjatmiko juga membagikan sebuah link artikel pemberitaan terkait Yahya Waloni yang mendoakan Megawati cepat mati.
Diketahui, Ustaz Yahya Waloni kembali membuat pengakuan mengejutkan. Penceramah yang dikenal keras saat berdakwah tersebut mengaku pernah mendoakan Megawati Soekarnoputri agar cepat mati.
Pengakuannya terkait Megawati tersebut disampaikan Yahya Waloni lewat sebuah video ceramahnya yang tayang di kanal Youtube Termometer Islam, seperti dilihat pada Minggu 14 Februari 2021.
Dalam video ceramahnya itu, Ustaz Yahya Waloni mengaku berulang kali terlibat hukum lantaran menghina tokoh tertentu.
Akan tetapi, kata Yahya, apa yang ia sampaikan tersebut berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW.
Lantaran mendoakan jelek Ketua Umum PDIP itu, Yahya Waloni sempat dilaporkan ke aparat berwajib.
“Saya pernah dilapor karena menghina beberapa tokoh. Saya katakan Megawati supaya cepat mati, dilapor (ke polisi) saya. Padahal (apa yang disampaikan) berdasarkan hadis,” ungkap Pendakwah Yahya Waloni.
Ia pun menceritakan, saat itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mempermasalahkan ucapannya terhadap Megawati tersebut.
Bahkan, menurut Yahya, malah pemerintah yang justru merasa tersinggung dan melaporkannya ke polisi.
Menurut Yahya Waloni, doanya terhadap putri Proklamator Bung Karno tersebut lantaran ia menilai Megawati sebagai sosok yang zalim.
“Nabi katakan, janganlah mendoakan umur panjang kepada orang yang zalim. Berarti kita boleh doakan (Megawati), tapi jangan umur panjang,” tuturnya.
Mengutip Hops.id, selain mendoakan Megawati Soekarnoputri cepat mati Yahya Waloni dalam video ceramahnya itu juga berbicara soal kezaliman yang terjadi di Indonesia.
Ia mengaku tak heran seandainya negara terus menerus dilanda bencana. Sebab menurutnya, terlalu banyak kezaliman serta kemunafikan yang terjadi di Indonesia.
“Musibah ini enggak akan berhenti selama dusta dan munafik ada di negara kita. Negara kita sedang diazab Allah karena terlalu banyak dusta dari pemimpin sampai ke bawah,” tegasnya.
Selain itu, Yahya Waloni juga menyinggung pihak yang kerap mengkritik pendakwah saat menyampaikan isi ceramah yang keras.
“Kalau kita berdakwah keras begini dibilang radikal, anti-Pancasila, anti-NKRI, anti-Undang-Undang, anti pilar-pilar kebangsaan. Jangan dibalik-balik, PKI! Ini konsep yang sudah berakar kuat. Kita yang menyampaikan dakwah tegak lurus berdasarkan Quran dan hadis, dianggap lawan dan kelompok radikal,” ujarnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
