Yudhie Haryono: Anies Baswedan Itu Politikus ‘Licin’, Kayak Ali Ngabalin
Komentar

Yudhie Haryono: Anies Baswedan Itu Politikus ‘Licin’, Kayak Ali Ngabalin

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Direktur Eksekutif Nusantara Centre, Yudhie Haryono menilai kekuatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kancah politik terbilang fenomenal.

Menurut Yudhie Haryono, Anies Baswedan bahkan mengambil tenaga pikiran dan uang dari kekuatan elite oligarki.

Lantaran hal itu, Yudhie menilai Anies merupakan sosok politikus yang ‘licin’ seperti halnya Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin.

“Anies ini nggak ngapa-ngapain sebagai politikus dia itu licin ya. Dari Jokowi ke Prabowo, licin kayak Ngabalin. Jokowi tanam jenderal sejak dia walikota sampai presiden, Anies ini muter-muter saja (antarkubu) tak bentuk tim. Tapi buat pemain bingung bukan kepalang,” ujar Yudhie, dikutip terkini.id dari Hops, Selasa 31 Agustus 2021.

Ia pun menilai, Anies tipe pemimpin yang setianya bukan pada pendonor tapi pada pemilih. Menurutnya, dulu saat mencalonkan jadi Gubernur DKI Jakarta jelas pendonor besarnya adalah Jusuf Kalla dan Sofyan Wanandi.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Akan tetapi, kata Yudhi, Anies Baswedan dalam bekerja tidak hanya untuk kepentingan pendonornya tersebut.

“Selama jadi gubernur janjinya direalisasikan, dia setianya pada pemilih. Entah nanti kalau dia jadi presiden apakah akan sama seperti itu. Kekatan Anies telah menghabiskan banyak tenaga, pikiran dan uang dari pada pemain elite oligarki,” tuturnya.

Yudhi juga sebelumnya mengatakan bahwa manuver parpol koalisi adalah respons kebuntuan koalisi pemerintah menahan popularitas Anies Baswedan dalam pertarungan Pilpres 2024 nanti.

Menurutnya, berbagai cara untuk menghentikan Anies dilakukan koalisi pemerintah. Salah satunya melalui jalan survei untuk mempengaruhi opini publik serta melalui isu-isu yang tiada henti menerpa mantan Mendikbud itu.

Maka dari itu, menurut Yudhie, jangan heran dalam berbagai survei politik bayaran nama Anies Baswedan cuma di posisi ketiga.

Ia pun menduga, hal itu adalah siasat sengaja menempatkan Anies di posisi ketiga dan seterusnya. Nyaris tak ada survei yang menempatkan Anies menjadi posisi teratas.

Oleh karena itu, ia meyakini ada operasi untuk memoles survei supaya nama Anies tak ada di posisi paling atas.

Selain mematikan Anies Baswedan melalui survei, Yudhie Haryono juga mengungkapkan jalan lain untuk mengganggu elektabilitas Anies adalah melalui serangan-serangan kepada Anies yang terus menerus dilakukan.

“Anies diadang dengan Luhut, diadang dengan isu Arab, isu Islam fundamendalis, isu non Jawa, isu tak punya parpol. Sedangkan dalam survei non bayaran, Anies tak terbendung,” ujarnya.