Andrew Kalaweit Bayar Internet 2,8 Juta Demi Tinggal di Hutan, Deddy Corbuzier : Kita di Sini Nggak Segitunya

Terkini.id, Jakarta – Jadi guest di podcast Deddy Corbuzier, Andrew Kalaweit mengaku membayar biaya akses internet hingga 2,8 juta tiap bulan.

Podcast Close The Door bersama Andrew yang dijuluki sebagai Tarzan Kalimantan itu tayang pada Jumat, 20 Mei 2022.

Andrew Kalaweit sendiri berikut keluarganya memiliki kediaman modern di tengah hutan Kalimantan yang sekilas mirip dengan rumah keluarga Cullen di film Twilight.

Meskipun demikian, Andrew tergolong aktif di sosial media dengan jumlah pengikut Instagram mencapai 252 ribu dan subscribers Youtube lebih dari 1 juta.

Hal ini lantas menimbulkan pertanyaan di benak seorang Deddy Corbuzier yang dilontarkan langsung ketika podcast.

“Itu kan rumah di tengah-tengah somewhere you know where (suatu tempat yang kamu tahu di mana), internet?” tanya sang mantan mentalist.

“Internet satellite (satelit),” jawab Andrew.

Andrew Kalaweit juga menyebut internet satelit memang mahal, namun lancar di tengah hutan.

Meskipun demikian, dia hanya diperbolehkan menggunakan akses internet satelit untuk kepentingan sekolah.

Ketika disinggung soal internet untuk mengakses Youtube, Andrew memberi pernyataan yang membuat tercengang.

“Pakai internet handphone, bisa sedikit-sedikit, tapi adanya di ujung rumah. Atau kalau urgent banget ya biasanya aku bangun jam 12 malam ke atas karena kuotanya lebih murah,” urainya.

Ia kemudian memberi penjelasan lebih lanjut tentang internet satelit yang masih awam bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. 

“Jadi pas kita beli itu dia kasih kita misalnya 24gb, dia pisahin, ini kuota biasa, ini midnight.”

Ketika ditanya oleh Deddy Corbuzier tentang biaya penggunaan internet berbasis satelit itu, Andrew Kalaweit memberi jawaban yang mengejutkan.

“24 gb itu sekitar… 2,8 juta.”

Mendengar jawaban tersebut, sontak sang mantan mentalist tertawa dan mengatakan biaya internet miliknya tak setinggi itu serta sudah unlimited.

Meskipun internet di tengah hutan mahal dan sinyal pun sulit, Andrew Kalaweit menegaskan bahwa ia senang tinggal di sana bersama orang tuanya.