ASN Tak Betah Mengajar di Wilayah Kepulauan, DPRD Makassar Minta Anak-anak Diberi Beasiswa

ASN Tak Betah Mengajar di Wilayah Kepulauan, DPRD Makassar Minta Anak-anak Diberi Beasiswa

KH
Kamsah Hasan
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Makassar – Anggota Komisi A DPRD Kota Makassar Hamzah Hamid meminta pemerintah kota menyediakan beasiswa khusus bagi anak-anak di wilayah kepulauan untuk menempuh pendidikan.

“Jika ia selesai sekolah, wajib baginya untuk mengabdi untuk tanah kelahiran mereka, mau bentuk beasiswa atau apalah, kuliahkan saja. Itu bisa kerjasama dengan perguran tinggi untuk dikuliahkan,” kata Hamzah, Selasa, 31 Agustus 2021.

Legislator PAN tersebut menilai pemerintah perlu memberdayakan anak-anak kepulauan dengan mendorong menjadi tenaga pendidik.

Pasalnya, banyak guru honorer dan utamanya ASN yang tak betah mengajar saat ditempatkan di daerah kepulauan. Sehingga, kata dia, satu-satunya solusi dengan memberdayakan masyarakat setempat.

“Kalau orang luar mau dibawa ke sana, itu sama saja mereka itu seolah-olah merasa dia dibuang, tidak betah dan pasti berusaha ke luar, coba kalau warga pulau sendiri,” katanya.

Baca Juga

Menurutnya, pemerintah belum optimal dalam memberikan pemerataan pembagunan bagi seluruh warganya.

“Jadi saya kira pemerintah ini masih nda optimal, itu salah satu caranya karena kalau SDM-nya baik pasti ikut terbangun wilayahnya,” jelasnya.

Ketua PGRI Kecamatan Sangkarrang Hasanuddin mengaku mendukung usulan beasiswa tersebut. Ia mengatakan selama ini beasiswa hanya diakomodir oleh perusahaan-perusahaan swasta hingga provinsi.

“Kita dukung kalau ada demikian,” ujarnya.

Dia mengakui ketersediaan guru wilayah kepulauan masih belum merata dengan baik. Tercatat Pendidik ASN hanya sebanyak 56 orang, sementara non ASN sebanyak 143.

Khusus tenaga kependidikan ASN hanya sebanyak 4 orang, sisanya non-ASN sebanyak 47 orang. Sehingga total ada sebanyak 250 tenaga yang terlibat. 

“Di mana kurang lebih hanya 50 diantaranya yang mengkomodir SD dan SMP,” paparnya.

Hasanuddin mengatakan jumlah tersebut masih sangat minim. Padahal, ada 17 jumlah sekolah khusus Kepulauan Sangkarrang.

“TK ada dua, SD sebanyak tujuh sekolah dan SMA itu ada dua, untuk akomodir keseluruhan itu sangat sulit, sangat minim. Setidaknya penambahan guru ASN masih membutuhkan sebanyak 50 orang,” tutupnya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.