Sesi edukasi kemudian diselingi momen interaktif ketika Wanny meminta peserta menyebutkan harga sepatu yang mereka kenakan.
Mayoritas peserta ternyata memakai sepatu dengan harga lebih tinggi daripada helm mereka.
“Kalau kaki patah, masih ada kaki palsu. Tapi kalau kepala? Tidak ada kepala palsu. Jadi kenapa kita lebih menghargai kaki daripada kepala?,”ujar Wanny.
Ungkapan ini lalu disambut gelak tawa sekaligus anggukan para peserta yang mulai memahami pentingnya perlindungan kepala.
Di akhir sesi, Wanny menegaskan kembali bahwa keselamatan bukan hanya soal menghindari kecelakaan, tetapi juga mengurangi fatalitas ketika kecelakaan terjadi.
- Badan Karantina Sulsel Selamatkan Potensi SDA Hayati Rp4,5 Miliar
- Telkomsel Dorong UKM Makassar Go Global tewat Teknologi AI di Intimate Session DCE ke-5
- 11.390 Calon RT/RW di Makassar Siap Berlaga di Panggung Pemilu Raya
- Indosat Ooredoo Hutchison Gelar Forum Indonesia AI Day for Financial Industry
- KUA PPAS APBD Jeneponto 2026 Disepakati, Nota Kesepakatan Sudah Diteken
Ia mengajak peserta untuk disiplin melakukan safety check, menjaga kondisi fisik sebelum berkendara, dan selalu mematuhi aturan lalu lintas yang dibuat untuk keselamatan pengguna jalan.
Melalui penutupan rangkaian edukasi di Kecamatan Manggala ini, Asmo Sulsel berharap semakin banyak masyarakat yang memahami bahwa keselamatan adalah prioritas utama.
“Sinergi bersama Jasa Raharja, Kepolisian, serta tenaga kesehatan menjadi langkah penting dalam menekan angka kecelakaan, terutama di wilayah dengan tingkat risiko tinggi seperti Kecamatan Manggala,” tandasnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
