Terkini.id, Jakarta – Beberapa hari lalu, Peristiwa penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat berpidato di ruang terbuka menuai sorotan publik.
Lantas hal tersebut membuat Ketua Umum Relawan Jokowi (Rejo) Darmizal mengimbau Indonesia harus waspada karena tidak menutup kemungkinan hal serupa bisa terjadi.
“Peristiwa penembakan Abe saat berkampanye harus menjadi pelajaran penting bagi kita di Indonesia. Peristiwa di Jepang tersebut bisa saja menular ke Indonesia,” tegasnya.
Selain dari itu, Darmizal berpandangan situasi politik di Indonesia juga terbilang sangat dinamis dengan kebijakan Presiden Jokowi yang sangat progresif. Kelompok radikal yang anti terhadap kebijakan Presiden Jokowi juga tumbuh subur di Indonesia. Dikutip dari Politikrmol. Minggu, 10 Juli 2022.
“Dengan dinamika yang terjadi saat ini, maka peristiwa di Jepang bisa saja terjadi di Indonesia. Untuk itu, pengawalan terhadap Presiden Jokowi harus lebih ditingkatkan,” ucapnya.
- Perdana Menteri Jepang Dikabarkan Akan Pecat Minoru Terada Sebagai Menteri Dalam Negeri
- Mantan PM Jepang Shinzo Abe yang Tewas Ditembak Akan Dimakamkan Selasa
- Jelang Pemilu, Mantan PM Jepang Tewas Tertembak, JK: Kehilangan Besar Tokoh Asia
- Mantan PM Jepang Tewas Usai Ditembak, Presiden Jokowi: Indonesia Akan Mengenang Kinerjanya
- Tingkatkan Kerja Sama Dengan Jepang, Jokowi Malah Dihujat Netizen: Saatnya Mundur Demi Kebaikan Negara!
Dia juga mengingatkan kepada masyarakat agar memaklumi jika pengawalan terhadap Presiden Jokowi dilakukan menjadi lebih ketat, mengingat potensi ancaman terhadap kepala negara yang dirasakan juga meningkat.
Selain itu, Darmizal juga menyinggung soal perhelatan G20, Darmizal meminta agar pihak penyelenggara G20 melakukan pengetatan protokol keamanannya.
“Indonesia juga akan menjadi tuan rumah penyelanggaraan G20 yang akan segera berlangsung di Bali. Protokol pengamanan tamu negara harus lebih ketat. Peristiwa di Jepang harus menjadi pelajaran berharga bagi kita,” demikian Darmizal.