Terkini.id, Jakarta – Beredar kabar yang menyebut penggunaan vaksin virus Corona atau Covid-19 ke dalam tubuh manusia sangat berbahaya dan bisa mengubah DNA.
Kabar tersebut diunggah pengguna Facebook Lilis Sulastri. Dalam postingannya, akun tersebut juga melampirkan video penggunaan vaksin Covid-19 ke dalam tubuh bisa mengubah DNA manusia.
Berikut narasi unggahan Facebook Lilis Sulastri:
“VAKSIN COVID-19”
Spesialis Penyakit Dalam Berbagi Kekhawatiran Tentang Vaksin COVID-19.
- Update Korban Kapal Pulau Pajenekang Tenggelam di Pengkep: 5 Meninggal, Sepuluh Selamat
- Kronologi Kapal Penumpang Pulau Pajenekang KM Reski Tenggelam di Perairan Pangkep
- Daftar Korban Kapal Tenggelam di Perairan Pangkep: Dua Meninggal, 3 Orang Hilang
- Legislator DPRD Makassar, Nunung Dasniar Minta Pemkot Perhatikan Kecamatan Langganan Banjir
- Pipa PDAM Makassar di Mallengkeri Raya Bocor, Sejumlah Wilayah Ini Alami Gangguan Distribusi Air
Dr. Carrie Madej, DO adalah Spesialis Penyakit Dalam di McDonough, GA dan memiliki lebih dari 19 tahun pengalaman di bidang medis. Dia lulus dari Kansas City Univ Of Medicine Bioscience College Of Osteopathic Medicine sekolah kedokteran pada tahun 2001.
Perlombaan yang sedang berlangsung untuk mendapatkan vaksin virus corona telah menimbulkan beberapa kekhawatiran terkait kemanjuran dan keamanan penggunaannya. Satu perhatian khusus yang dikhawatirkan oleh para profesional medis adalah bagaimana vaksin berpotensi mengubah DNA manusia.
Spesialis penyakit dalam Dr. Carrie Madej, yang mempelajari vaksin selama sekitar 20 tahun dan terlatih dalam pengobatan osteopati, menjelaskan potensi kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh vaksin Covid-19 dalam sebuah video yang dia posting secara online. Sepanjang pandemi, susunan genetik SARS-CoV-2 telah bermutasi, membuatnya lebih rumit bagi para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin yang berfungsi.
Dr. Madej berbicara tentang bagaimana pergantian kecil dalam genom manusia menghasilkan penulisan ulang kode genetik atau DNA. Perubahan DNA dapat membantu meningkatkan kesehatan atau merusaknya. Karena vaksin akan mengandung kode genetik sintetis dari virus corona, tidak seperti vaksin tradisional. Dr Madej menekankan fakta bahwa vaksin DNA yang sedang dikembangkan belum pernah digunakan pada manusia sebelum uji coba baru-baru ini.
Selain itu, bahaya lain dari vaksin potensial adalah bagaimana Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberikan beberapa perusahaan penunjukan Jalur Cepat, yang memungkinkan pengembang untuk melewati beberapa langkah penting dalam pengembangan vaksin. Beberapa telah ‘melompati uji coba hewan [dan] langsung ke uji coba manusia.
“Kami tidak tahu apakah, sungguh, itu akan berhasil dalam populasi” katanya, sambil menunjukkan bahwa perusahaan telah mengatakan tidak cukup waktu untuk melakukan studi semacam itu. Madej memperingatkan, vaksin rekombinan mungkin menyertakan banyak kode genetik asing, yang dapat mengakibatkan perubahan permanen pada DNA seseorang.”
Namun, berdasarkan penelusuran fakta melansir Cek Fakta Liputan6.com, Selasa 20 Oktober 2020, lewat mesin pencarian Google ditemukan kabar tersebut mengarah ke artikel AP.
Artikel AP yang dipublikasikan pada 5 September 2020 dengan judul: “Experts: mRNA vaccine for COVID-19 does not alter DNA”, menyebut pernyataan dari Dr. Madej tidak benar.
Menurut penjelasan Brent R. Stockwell, profesor biologi dan kimia Universitas Columbia, vaksin tidak bisa mengubah DNA manusia.
“Sel kekebalan Anda bakal mengenali protein virus ini dan menghasilkan kekebalan terhadapnya, terutama dengan menghasilkan antibodi yang mengenali protein virus,” kaya Stockwell.
Masih dari artikel AP, Dr. Dan Culver, ahli paru di Klinik Cleveland memaparkan, vaksin covid-19 tidak mungkin mengubah DNA manusia.
Culver menegaskan bahwa semua vaksin tidak bisa melakukan hal tersebut.
“Ini tidak bisa mengubah susunan genetik Anda. Waktu bertahan sebuah vaksin di dalam sel relatif singkat dalam rentang jam,” ujarnya.
Senada dengan pernyataan Culver, peneliti dari Aliansi Sains Universitas Cornell, Mark Lyna juga menegaskan bahwa tidak ada kandungan dalam vaksin yang mampu berintegrasi dan mengubah DNA manusia secara genetik.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebut vaksin Covid-19 bisa mengubah DNA manusia adalah klaim yang salah atau hoaks.
Faktanya, vaksin berfungsi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh manusia dapat mengenali virus dan patogen yang berusaha menginfeksi manusia. Kandungan dalam vaksin tidak akan berintegrasi dan mengubah DNA manusia secara genetik.