Terkini.id, Jakarta – Sebuah kota di Tiongkok, yakni Wuhan terdeteksi menjadi lokasi sumber pertama virus bernama 2019-nCoV atau Korona terbaru.
Virus yang mematikan ini diduga berasal dari hewan, salah satunya kelelawar. Menjadi perhatian banyak pihak, lantaran Wuhan juga dikenal dengan kuliner ekstrem seperti makan kelelawar, ular dan lainnya.
Bahkan selain kelelawar, warga Wuhan juga diduga menyantap binatang liar lainnya seperti ular, koala, hingga tikus.
Hewan yang terakhir inilah yang tengah menjadi viral di sosial media. Beredar sebuah video di Twitter yang memperlihatkan warga Tiongkok diduga dari Wuhan menyantap tikus hidup.
Di video yang diposting oleh akun Free With HongKong tersebut, tampak seorang pria makan beberapa ekor bayi tikus atau cindil hidup-hidup dengan lahapnya.
- Bupati dan Wabup Sidrap Membaur dengan Ribuan Peserta Jalan Santai HUT PGRI dan Korpri
- Musda Resmi Mengokohkan Struktur dan Arah Gerakan Akar Rumput: RMM Makassar Tancap Gas!
- OJK Sulselbar Harap Jurnalis Dapat Memperkuat Narasi Positif Terkait Keuangan Berkelanjutan
- Gubernur Buka Expo Kreatif Sulsel 2025, Dorong Wastra dan UMKM Tembus Pasar Global
- Pernikahan Putra IAS - Wawali Makassar Meriah dengan Perpaduan Adat Palembang, Makassar dan Gorontalo
Dalam postingan tersebut disertakan keterangan, “Saya tidak percaya gambar-gambar ini. Dalam masyarakat beradab ini, ada yang makan tikus yang baru lahir. Membuat saya takut. Tak tertahankan.”
Selain video tersebut, thread Twitter Free With HongKong itu juga memuat foto-foto gadis Wuhan makan sup kelelawar.
Namun yang paling menjijikkan adalah aksi pria yang makan cindil hidup-hidup seolah menyantap camilan.
Pria itu mengambil seekor cindil dan mencelupkannya di saus sebelum memasukkan ke dalam mulutnya.
Dia kemudian mengangguk-angguk, menunjukkan bahwa dia sangat menikmati sajian bayi tikus tersebut.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
