Terkini.id, Jakarta – Dokter Eva Sri Diana atau disapa Dokter Eva turut menanggapi perihal tindakan represif aparat terhadap aktivis, Nicho Silalahi.
Dokter Eva terkait kejadian yang dialami oleh Nicho Silalahi, lantas mengucapkan innalillahi karena matinya kebebasan berpendapat di negara demokrasi.
Menurut Dokter Eva, kebebasan berpendapat oleh rakyat di negara demokrasi dilindungi dalam undang-undang, namun fakta dilapangan malah menunjukkan sebaliknya.
“Innalillahi. Di negara yang kebebasan rakyatnya dilindungi oleh undang-undang, tapi inilah yang terjadi ketika rakyat bersuara #RipDemocracy”, kata Dokter Eva, dikutip dari cuitannya, Kamis 14 Juli 2022.

Dokter Eva lanta menyinggung mengenai RKUHP jika nantinya benar-benar disahkan oleh pemerinyah seperti yang telah diwacanakan.
- Dokter Eva Soal Etnis Muslim Uighur Geruduk Kedubes RI di AS: Kami Juga Malu
- Soal Harga BBM Naik, Dokter Eva Pertanyakan BLT BBM
- Pensiunan PNS hingga TNI Disebut Bebani Negara, Dokter Eva Singgung Pejabat Tidak Amanah: Ini yang Beban Negara
- BBM Naik Lagi, Dokter Eva: Keren Ternyata BBM Terus Meroket Sungguh Menyengsarakan
- Dokter Eva Tanggapi Pernyataan Jokowi Soal BBM Luar Negeri: Bandingkan Juga Kualitas dan Mental Pejabatnya
Dokter yang juga ativis ini pun menyampaikan jika saja ada kepedulian dari pemerintah untuk rakyat, maka rakyat pun tidak akan melakukan perbuatan nekat.
“Terbayang apa jadinya jika RKUHP nanti disahkan. Andai kalian sedikit peduli pada rakyat, tidak aka nada rakyat yang nekad #RipDemocracy”, ujarnya.
Seperti diketahui, Nicho Silalahi mengalami luka pada bagian mulut dan gigi copot usai dipukul oleh oknum yang diduga aparat kepolisian.
“Hari ini, pihak aparat kepolisian sudah menganiaya rakyat, memukuli rakyat, dan menyiksa rakyat. Aku Nicho Silalahi telah menjadi korban dan mereka memukuli, berani-raninya ketika rakyat sudah diamankan”, kata Nicho Silalahi, seperti dikutip dari video yang ia bagikan.
Dengan insiden pemukulan yang ia alami, Nicho Silalahi menyampaikan bahwa dirinya akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah represif aparat terhadap dirinya.
Menurut Nicho Silalahi, aparat Kepolisian bukan lagi menjadi pelindung rakyat, tetapi hanya menjadi bahan penyiksaan.
“Dan aku dipukuli di depan sana oleh aparat kepolisian. Dan aku akan membawa, melaporkan ini ke Propam. Hari ini rakyat tidak lagi dilindungi oleh kepolisian, tapi rakyat hanya menjadi korban penyikasaan dan pemukulan yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Sekian terimakasih”, ujarnya.
Kendati mendapat tindakan represif dari aparat, Nicho Silalahi nampaknya tak gentar dalam menyuarakan keadilan untuk rakyat.
Menurutnya, jangankan darah, nyawapun akan dia berikan untuk terus menyuarakan dan memperjuangkan hak rakyat.