Terkini.id, Jakarta – Etnis Muslim Uighur di Amerika Serikat dikabarkan menggeruduk kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) yang berada di kota Washington DC.
Kabar penggerudukan ini sontak menghebohkan publik dan mendapat berbagai respon dari masayarakat indonesia, salah satunya Dokter Eva.
Dokter yang juga aktivis itu menanggapi kekecewaan etnis Muslim Uighur dan meminta maaf atas kekecewaan yang dialami.
Kekecewaan etnis Muslim Uighur dikarenakan pemerintah Indonesia tidak mendukung debat Dewan PBB soal kejahatan genosida di Uighur yang dilakukan oleh China.
Dokter Eva lantas mengaku juga malu dengan adanya kejadian ini yang memicu kecewa etnis Muslim Uighur atas sikap pemerintah Indonesia.
- Presiden Jokowi Kunjungan ke China, Rocky Gerung: Apa Sebetulnya Pentingnya China
- Bongkar Penyiksaan Keji ke Muslim Uighur, Eks Detektif China: Alat Kelamin Mereka Disetrum
- Ini Respons China soal Tawaran Kerja Sama Pendidikan Islam di Wilayah Muslim Uighur
- Beredar Video Ratusan Bayi Uighur Ditahan Pemerintah China, Ini Faktanya
- Pengakuan Muslim Uighur yang Sempat Ditahan China: 'Saya Menghabiskan Tujuh Hari di Neraka'
“”MALU SAMA INDONESIA…!” Entis Muslim Uyghur di USA menggeruduk Kedubes RI di Washington DC Mereka kecewa dg pemerintah Indonesia yg tidak mendukung debat di Dewan HAM PBB tentang genosida Uyghur yg dilakukan China Kami jg malu,Maafkan Saudara #UyghurGenocide #Stand4Uyghurs”, tulis Dokter Eva seperti dikutip dari cuitannya di media sosial Twitter pada, Senin 10 Oktober 2022.

Dalam video yang dibagikan oleh Dokter Eva, terlihat beberapa demonstran yang diketahui etnis Muslis Uighur membawa papan protes untuk pemerintah Indonesia di AS.
Selain itu, demonstran juga meneriakkan kalimat protes terhadap Pemerintah Indonesia.
“Malu sama Indonesia”, teriak Demonstran.
“Stop supporting genosida, stop supporting genosida. Stand up for Ughyur. Stop supporting genosida”, teriaknya lagi.