Terkini.id, Makassar – Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Makassar dan pentahelix pariwisata menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Model Pengembangan Sungai Jeneberang Sebagai Daya Tarik Wisata Bahari Kota Makassar”.
Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Mercure Makassar, Jumat 17 September 2021 ini merupakan salah satu rangkaian Penelitian Kelompok di Lingkungan Politeknik Pariwisata Makassar, yang diketuai oleh Dr. H. Syamsu Rijal, M.Pd., CHE.

Plh. Direktur Poltekpar Makassar, Muhammad Arfin Muh Salim, M.Pd., PhD mengatakan potensi wisata bahari Kota Makassar dalam pembangunan kepariwisataan ini menjadi dasar untuk pengembangan kepariwisataan.
“Poltekpar Makassar sebagai perguruan tinggi kepariwisataan dibawah naungan Kemenparekraf/Baparekraf yang kompeten untuk berkolaborasi dalam pengembangan kepariwisataan di Kota Makassar,”bebernya.
Menurut dia, kegiatan FGD mengundang para narasumber berbagai perspektif, seperti Prof. Dr. Anwar Ramli, M.Si dengan materi Kebijakan Pengembangan Waterfront City Sebagai Destinasi Wisata Kota Makassar.

- Poltekpar Makassar Wisuda 410 Mahasiswa, Begini Pesan Direktur Baru dan Menteri Sandiaga Uno
- Poltekpar Makassar Sukses Gelar Job Fair Tahun 2023, Diikuti Puluhan Perusahaan Pariwisata Ternama
- Dipusatkan di Poltekpar Makassar, Menparekraf Sandiaga Uno Luncurkan Penerapan Kurikulum ASEAN
- Ratusan Mahasiswa Baru Politeknik Pariwisata Makassar Ikuti Pelatihan ESQ
- Poltekpar Makassar Gandeng Industri Perhotelan di Malaysia Untuk Praktek Kerja Nyata
Kemudian Prof. Dr. Hj. Andi Ima Kusuma, I.C., M.Pd dengan materi Rekonstrusi Kawasan Benteng Somba Opu Sebagai Destinasi Wisata Budaya Kota Makassar”. Dan Nasaruddin. ST. MT dengan materi “Strategi Kawasan Benteng Somba Opu dan Sungai Jeneberang”, serta Amrullah Amir, S.S., MA., PhD dengan materi “Sejarah Sungai Garassi (Jeneberang) dan Sungai Tallo”.
“Aspek perencanaan wisata bahari di Kota Makassar sangatlah penting dengan melakukan Kolaborasi antar Pemerintah dan pentahelix yang di dalamnya ada kesepakatan dan kesepahaman melalui kajian pendekatan akademik,”tutupnya.