Terkini.id,Makassar – Tim Peneliti Politeknik Pariwisata Makassar menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait riset model pengembangan Sumber Daya Manusia di era revolusi 4.0, Selasa 9 Juli 2019 di Hotel Aston Makassar.
FGD tersebut dibuka langsung oleh Pembantu Diretur III Bidang Kemahasiswaan Poltekpar Makassar, Dr. Hj. Ratna, M.Pd.
Dalam sambutanya Dr. Hj. Ratna, M.Pd mengatakan untuk memenuhi kebutuhan jumlah tenaga kerja terampil di bidang pariwisata bukanlah hal yang mudah apalagi di era revolusi industri 4.0, dimana SDM pariwisata yang dibutuhkan tidak hanya memiliki kompotensi atau skils dalam bidangnya saja, tetapi juga kemampuan literasi baru yang meliputi literasi data, literasi manusia dan literasi teknologi.
“Ini semua merupakan tanggung jawab kita bersama dalam hal ini pemerintah, perguruan tinggi dan stakeholders bersinergi untuk menyiapkan SDM yang dibutuhkan tersebut. Oleh karena itu sudah tepat Poltekpar Makassar melakukan riset terkait Model Pengembangan SDM Pariwisata dalam era revolusi industri 4.0,” ujar Ratna.
Diketahui FGD ini diikuti 40 orang peserta yang merupakan perwakilan stakeholders pariwisata, akademisi dan mahasiswa.
Selain itu, penyelenggara FGD menghadirkan Dr. Muhammad Rakib, S.Pd., M.Si (Dosen Universitas Negeri Makassar) memberikan materi Penyusunan Panduan Praktek Kerja Nyata (PKN) berbasis 4.0 dan I Gede Arya Pering Arimbawa S.E.M.S.i,CHA (Wakil Ketua DPP IHGMA) dengan materi Peranan Internship Program dalam Peningkatan SDM Pariwisata.
Sementara itu, salah seorang peneliti dalam riset tersebut. Dr Windra Aini mengatakan bahwa judul dari penelitian institusi yang mereka lakukan adalah Model Pengembangan SDM Pariwisata dalam era revolusi industri 4.0 melalui work Based Learning Barbasis Life Skills 4 H.
Praktek Kerja Nyata adalah salah satu model pembelajaran work based learning (pendekatan pembelajaran berbasis tempat kerja).
“Salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan mahasiswa sebelum menyelesaikan studi adalah internship program atau Praktek Kerja Nyata (PKN),” terangnya.
Windra mengatakan bahwa mahasiswa harus melakukan praktek lapangan di industri selama 6 bulan sebagai momen bagi mereka untuk mengenal dunia industri, dunia kerja nyata dan mengimplementasikan ilmu yang mereka dapat di kampus.
“Kegiatan PKN inilah yang ingin kita buatkan model pengembangannya. Hasil penelitian ini adalah produk pedoman penyelenggaraan PKN yg mampu menjawab permasalahan PKN selama ini” jelas Windra.
Peneliti lainnya, Buntu Marannu Eppang, Ph.D mengatakan bahwa FGD sangat perlu dilakukan untuk mengumpulkan data dari seluruh responden dalam hal ini pelaku industri pariwisata, institusi perguruan tinggi dan mahasiswa itu sendiri.
“Banyak sekali informasi dan masukan yang kami dapatkan, salah satu usulan pembuatan aplikasi PKN sebagai alat kontrol seluruh pihak terkait pelaksanaa PKN. Adapun produk dari hasil penelitian ini adalah buku pedoman penyelenggaraan PKN berbasis life skills (kecakapan hidup),” tambahnya.
Dijelaskan pula bahwa penelitian Institusi merupakan salah satu program dari Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Poltekpar Makassar yang rutin dilaksanakan setipa tahunnya sebagai bentuk penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Pada tahun 2019 ini P3M Poltekpar Makassar melaksanakan 2 Penelitian Institusi, 8 Penelitian Kelompok dan 25 Penelitian Mandiri,” tutupnya.