Terkini.id, Makassar – Institut Teknologi dan Bisnis Kalla menggelar kuliah umum bertajuk “Zero to Hero: How to Build Retail Career”. Kegiatan itu digelar di Bikin Bikin Hub, Nipah Mall dengan menghadirkan Hertasning (Kanwil Region selaku pemateri).
Kuliah tamu tersebut turut pula menghadirkan Anhar Januar Malik sebagai Ketua Program Studi Manajemen Retail ITB Kalla sekaligus moderator. Kuliah umum tersebut dihadiri mahasiswa dari program studi manajemen retail.
Aan, sapaan Anhar, menyebut model perkuliahan yang mengundang professional atau expert seperti ini merupakan model belajar diusung ITB Kalla.
Hal itu agar mahasiswa bisa memahami kondisi ril dunia industri dari para ahli yang berkecimpung di bidangnya.
“Apa yang ingin kami angkat dari tema kuliah umum kali ini adalah memperkenalkan secara mendalam tentang industri retail,” kata Aan.
- Jalin Kerjasama dengan GP Ansor Sulsel, ITB Kalla: Kami Selalu Support UMKM
- GP Ansor Sulsel Teken MoU dengan ITB Kalla
- ITB Kalla Galang Kolaborasi Wujudkan Pampang Tidak Kumuh
- ITB Kalla Kolaborasi Berbagai Mitra untuk Pengabdian Masyarakat, Pampang Target Utama
- Kabar Gembira Buat Calon Mahasiswa, ITB Kalla Buka Jalur Bebas Tes
Ia berharap mahasiswa mampu melihat peluang yang ada dalam industri retail, terutama saat mereka selesai. Mulai dari pekerjaan seperti apa yang akan mereka lakukan hingga skill seperti apa yang dibutuhkan untuk menjadi manajer dibidang retail.
“Pemateri yang punya pengalaman lebih 20 tahun di berbagai perusahaan multinational tentunya mampu memberikan gambaran bagaimana membangun karir from zero to hero,” tuturnya.
Sementara itu, Hertasning mengatakan bahwa bisnis retail merupakan bisnis hajat hidup orang banyak. Menurutnya, bisnis retail merupakan bisnis dengan market yang sangat besar.
“Sebenarnya kalau kita berbicara retail berarti kita berbicara hajat hidup orang banyak. Untuk bisnis retail sebenarnya adalah bisnis sehari-hari yang terus menerus melakukan perubahan,” ungkapnya.
Sebab itu, sangat penting bagi mahasiswa tak hanya berpengetahuan (knowledge), tapi juga dilengkapi dengan soft skill dan pemahaman tentang market.
“Mahasiswa harus benar-benar tahu tentang perubahan tentang trend dalam dunia retail karena perubahannya sangat cepat,” jelasnya.
Hertasning berharap mahasiswa ITB Kalla khususnya Program Studi Manajemen Retail untuk terus mengembangkan pengetahuan tentang retail.
Sehingga, ke depan, mampu membuka wawasan serta potensi lapangan kerja dimasa depan.