Terkini.id, Jakarta – Guru Besar Universitas Indonesia, Profesor Rhenald Kasali menyebutkan dua keuntungan yang diperoleh Baim Wong bila menjadi pemilik hak brand (HAKI) atau merek Citayam Fashion Week. Tapi, Baim Wong membantah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Baim Wong bersama istri, Paula Verhoeven, melalui PT Tiger Wong Entertainment telah mendaftarkan brand Citayam Fashion Week sebagai hak kekayaan intelektual (HKI) atawa HAKI ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kemenkumham.
Menurut Rhenald Kasali, keuntungan pertama adalah Baim Wong akan memiliki kekuasaan terhadap merek itu. Artinya, apabila ada pihak yang ingin menggunakan merek tersebut, harus izin dan membayar kepadanya.
“Ini seperti kalau hak merek musik dan lagu, jadi saat ada yang menggunakan, maka akan membayar royalti. Nah, ini nantinya harus seizin dan membayar ke dia (Baim Wong) jika ada yang ingin menggunakan,” ujar Rhenald Kasali, seperti dilansir cnnindonesia.com, Selasa, 26 Juli 2022.
Keuntungan kedua, lanjut Rhenald Kasali, bila Baim menggunakan merek itu dalam sebuah acara, maka keuntungan akan masuk kepada perusahaannya. Kecuali, apabila merek Citayam Fashion Week nantinya dijadikan hak kolektif oleh pemerintah.
- Dianggap Langgar Norma Kesopanan, Camat Payakumbuh Dimutasi Karena Buat Konten Ala CFW
- Ustadz Yusuf Mansur Ingin Buat Pesantren Fashion Week, Warganet Takut Diminta Uang
- Ustadz Yusuf Mansur Berencana Buat Pesantren Fashion Week Mirip CFW
- Tak Baca Komentar Ridwan Kamil Perihal Hak Paten Citayam Fashion Week, Baim Wong: Tidak Mau Baca, Tidak Mau Buka
- Beberkan Pemilik Baru Citayam Fashion Week, Baim Wong: Kenapa Orang Tak Perdebatkan?
“Jadi kalau hak kolektif itu, brand tersebut boleh dipakai siapa saja, tapi harus gabung di komunitasnya jika ingin menggunakan. Misalnya, saya ingin menggunakan merek Citayam Fashion Week, maka saya harus gabung dengan komunitas itu. Jadi kalau mau membuat acara bergabung bersama dan keuntungan dibagi bersama,” papar Rhenald Kasali.
Tetapi, ini berarti Baim tidak berhak menggunakan merek tersebut, kecuali dia bisa membuktikan bahwa merek tersebut sudah digunakan sejak lama dan diciptakan pertama kali oleh dia sebelum ramai diperbincangkan.
“Jadi, Dirjen HAKI harus betul-betul melihat itu. Apakah Baim Wong benar-benar pencetus Citayam Fashion Week. Jika tidak, maka ini akan panjang urusannya. Masyarakat akan protes dan semakin ramai yang mempertanyakan. Jadi, saya kira sebaiknya dipertimbangkan lagi (untuk mendaftar),” jelas Rhenald Kasali.
Sementara, Baim Wong mengklaim, pendaftaran merek Citayam Fashion Week ke Ditjen HAKI dilakukan bukan untuk kepentingan pribadi.
Dalam pernyataan di media sosial, Senin, 25 Juli 2022, Baim Wong mengklaim bahwa hal itu dilakukan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap kepentingan seluruh Indonesia.
“Semua itu saya lakukan bukan untuk kepentingan pribadi. Tujuan besarnya lebih untuk kalian, lebih untuk Indonesia, saya peduli dengan negara saya, sebisa mungkin saya melakukan yang menurut saya bisa saya lakukan,” kata Baim Wong.
Akhirnya, lewat channel YouTube Baim Paula yang diunggah pada Senin, 25 Juli 2022, Baim Wong memutuskan untuk melepas merek Citayam Fashion Week setelah tindakannya mendapat kecaman dari sejumlah pihak.
“Jadi memang kami mau melepaskan. Karena menurut saya tidak mau jadi seperti ini,” ujar Baim Wong.
Baim Wong mengaku sedih, lantaran dianggap mengambil untung. Padahal, awalnya ia ingin menjadi Citayam Fashion Week sebagai suatu wadah yang besar yang hasilnya dikembalikan ke warga.
“Kalaupun nanti ada yang saya bisa saya bantu dari Citayam Fashion Week, apapun itu, dengan senang hati kami Tiger Wong Entertainment akan membantu dari segi apa pun,” kata Baim Wong.