Hasto Ungkit Kembali Trik Bansos Era SBY
Komentar

Hasto Ungkit Kembali Trik Bansos Era SBY

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto ungkit kembali masalah bansos di era pemerintahan SBY.

Disebutkan SBY sempat menggunakan politik bansos pada Pemilu 2009 dan menjadikannya beban negara karena menggunakan APBN untuk memenangkan kontestasi Pemilu.

Hal ini disampaikan oleh Hasto Kristiyanto dalam webinar yang bertajuk “Menimbang Sistem Pemilu 2024: Catatan dan Usulan” Senin 1 November 2021.

Dalam webinar yang diadakan oleh CSIS tersebut, Hasto menjadi salah satu narasumber.

“Menurut peneliti Marcus Mietzner, dari bulan Juni 2008 sampai Februari 2009, Pak SBY itu membelanjakan 2 miliar US Dollar untuk Politic Populism. Ini kan beban bagi APBN ke depan akibat konsekuensi dari politik yang sangat liberal,” kata Hasto.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Sekjen PDIP itu lalu menjelaskan bahwa CSIS mungkin bisa menghitung berapa biaya pada Pemilu pada 2009 lalu, mulai dari Pusat hingga Daerah yang itu menggunakan beban bagi APBN. Ditambah lagi dengan “Politik Bansos” ala SBY saat itu.

“Jadi, tema dari CSIS sangat menarik sekali, karena dilakukan lembaga penelitian sekaliber CSIS,” lanjutnya.

Hasto dengan tegas menyatakan bahwa politik Bansos pada Pemilu 2009 merupakan fakta dan bukan bualan semata.

“Sehingga nanti tidak dikatakan lagi politisasi, ketika saya mengungkapkan fakta-fakta terkait Pemilu yang lalu,” pungkasnya.

Diketahui Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang sempat dijuluki sebagai “Bapak Bansos Indonesia” pada tahun 2009.

Turut hadir dalam webinar tersebut antara lain Direktur Eksekutif CSIS Philips J. Vermonte, Politikus Senior Akbar Tandjung, Ketua Komisi II DPR RI fraksi Golkar Ahmad Doli Kurnia Tanjung.

Lalu ada, Komisioner KPU Viryan Aziz, dan Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati.