Ini Tanggapan Gubernur Terkait Pilwali Makassar Masuk Kategori Rawan Konflik

Ini Tanggapan Gubernur Terkait Pilwali Makassar Masuk Kategori Rawan Konflik

Muh Nasruddin

Penulis

Terkini.id — Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) merilis hasil pemetaan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP).

Dari 12 Kabupaten/kota yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di Sulsel. Kota Makassar masuk dalam kategori kerawanan tinggi.  

Berdasarkan hasil pemetaan tingkat kerawanan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar punya skor 74,94 atau berada di tingkat tertinggi, pada level 6. 

Angkat tersebut merupakan hasil rerata pemetaan kerawanan, yang terdiri atas kontek sosial dengan skor 73,67, penyelenggaraan pemilu bebas dan adil dengan skor 76,19, kontestasi dengan skor 74,87, dan partisipasi politik dengan skor 75,15.

Komisioner Bawaslu Sulsel Saiful Jihad mengatakan, Makassar sebagai daerah yang rawan konflik tinggi saat kontestasi lima tahunan itu, bukan berarti daerah lainnya lebih aman.

Baca Juga

“Semua daerah penyelanggara pilkada sebenarnya memiliki potensi kerawanan yang mesti diantisipasi,” jelas Saiful.

Menurutnya, keberadaan indeks kerawanan pemilu itu, hanya sebagai upaya deteksi dini atau antisipasi sejak awal untuk mengetahui kemungkinan munculnya kerawanan dalam pelaksanaan Pilkada serentak. 

“IKP ini akan menjadi acuan bagi Bawaslu sendiri maupun instansi terkait dalam memaksimalkan upaya pencegahan di daerah-daerah yang masuk kategori rawan konflik,” urai Saiful Jihad.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyebut jika hal itu hanya prediksi. Baginya kerawanan itu bisa dicegah sepanjang Forkopinda bisa menjaga kekompakan dan netralitas.

“Insyaallah, jika kita semua kompak, itu tidak akan terjadi. Kuncinya itu netralitas dijaga. Kalau gubernurnya, seluruh Forkopinda menjaga netralitas dengan baik, maka tidak ada itu gesekan. Gesekan itu terjadi jika kita berpihak,” tegasnya.

Ia pun meminta semua berdoa, agar pilkada bisa berjalan lancar dan melahirkan pemimpin Makassar, yang arif dan bijaksana. 

“Medsos jangan jadi acuan, kalau pun ada ribut itu bukan di dunia nyata,” tutup Nurdin Abdullah.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.