Pernah Digaji Rp150 Ribu Tiap Bulan, Inilah Sang Kartini Indonesia Penyelamat Hewan Liar di Hutan Sumatera

Pernah Digaji Rp150 Ribu Tiap Bulan, Inilah Sang Kartini Indonesia Penyelamat Hewan Liar di Hutan Sumatera

I
R
Indah
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Pada hari Kamis 21 April 2022, Indonesia memperingati hari Kartini. Hari Kartini adalah hari yang dirayakan sebagai tanda penghormatan kepada pejuang wanita Indonesia yang telah membela hak perempuan tanah air, Raden Ajeng Kartini.

Walaupun sudah lama Raden Ajeng Kartini telah pergi meninggalkan kita semua, namun jasanya masih bisa diteruskan oleh setiap generasi anak bangsa.

Salah satunya adalah sosok Dokter Yanti. Seorang kartini Indonesia yang berprofesi sebagai dokter hewan liar di pelosok hutan Sumatera.

Dokter Erni Suyanti merupakan sosok kartini Indonesia yang tidak mengenal lelah terus memperjuangkan keselamatan para hewan liar yang kini terancam punah akibat pemanasan global dan hutan yang berubah fungsi menjadi sebuah perusahaan.

Dilansir dari merdeka.com, Kamis 21 April 2022, putri ketiga dari H Musabine kelahiran 14 September 1975 ini menjadi ketua tim terdepan dalam penyelamatan satwa liar di pelosok hutan rimba Sumatera.

Pekerjaan yang dimiliki oleh Dokter Yanti ini merupakan profesi yang setiap harinya dirinya harus bertaruh nyawa untuk menyelamatkan para satwa liar seperti Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Macan Dahan, serta Beruang Madu yang masih menjadi penghuni kawasan konversi alam.

Setiap hari Dokter Yanti harus menjadi pemimpin terdepan dalam mengobati ataupun melakukan proses penyelamatan hewan liar bersama tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) milik Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

Yanti bercerita bahwa dirinya merupakan perantau yang pertama kali hidup seorang diri di Sumatera tanpa keluarga ataupun teman yang dia kenal.

Pada awal pekerjaan dirinya sebagai Dokter Hewan, ia mengaku hanya mendapatkan gaji Rp150-Rp300 ribu per bulan. Kendala lainnya yang Yanti alami sebagai dokter satwa liar adalah dirinya merupakan satu-satunya wanita dalam tim BKSDA tersebut.

Namun semua kendala yang ia alami tidak ada artinya karena dia bisa menolong hewan buas yang setiap harinya jadi incaran para pemburu liar.

Ada satu pengalaman yang tidak bisa Yanti lupakan selama mengabdikan dirinya bekerja di konservasi. Saat itu, Ia terjun ke lapangan untuk mengecek kondisi seekor Harimau Sumatra yang terluka karena terkena jerat pemburu.

Namun saat berada di titik koordinat, Harimau itu sudah berhasil lepas dari jerat dan tidak ada di lokasi. Ia pun harus mencari Harimau yang terluka tersebut.

Dengan bertaruh nyawa, Yanti memimpin tim untuk mencari Harimau tersebut hanya dengan berbekal instingnya. Namun akhirnya Harimau tersebut berhasil ditemukan dan dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis.

Selain itu, pekerjaan Yanti yang lainnya adalah ikut melakukan musyawarah pendapat jika terjadi konflik antara masyarakat dengan harimau di wilayah Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jambi, Sumatra Barat.

Yanti juga menceritakan bahwa dahulu teknologi belum canggih, fasilitas belum memadai, namun dirinya bertekad untuk menyelamatkan para hewan liar yang terancam punah tersebut.

Sudah 17 tahun lebih Yanti mengabdikan dirinya untuk hewan liar di pelosok hutan Sumatera. Tanpa melihat berapa uang yang ia dapatkan per bulan, dirinya terus tidak berhenti berjuang demi nasib para hewan liar di belantaran hutan Sumatera. 

Dokter Yanti adalah sosok kartini tanah air yang patut menjadi teladan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.