Terkini.id — Meski Kota Makassar masuk dalam zona orange, namun kasus Covid-19 di Kota Makassar kembali mengalami peningkatan.
Pj Wali Kota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin menyebut, sejumlah faktor yang menjadikan angka penularan kembali meningkat yaitu, lemahnya penerapan protokol kesehatan menyusul masuknya Makassar, meingkatnya aktifitas ekonomi masyarakat dan pelaksanaan Pilkada.
Selain itu, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Makassar ini juga mengingatkan potensi peningkatan penularan Covid-19 jelang natal dan tahun baru 2021.
Namun hal itu masih bisa dicegah dengan menghindari perayaan atau kumpul-kumpul selain ibadah yang memicu potensi penularan.
“Ada dua hal yang harus kita pastikan berjalan, yakni pelaksanaan protokol kesehatan dan peningkatan kesadaran masyarakat,” kata Prof Rudy di Baruga Angin Mamiri Makassar, Senin 14 Desember 2020.
- Ratusan Bikers Honda Lakukan City Rolling Semarakkan Peluncuran New Honda ADV160 di Makassar
- CBD dan CitraCosmetic Sukses Gelar Poundfit Halloween di Makassar, Berhadiah Total Rp1 Juta
- Ratusan Komunitas Motor Honda di Makassar Saksikan Peluncuran New Honda ADV160 di Mal Panakkukang
- PT Semen Tonasa Gelar 'Building Bonds', Wujudkan Kolaborasi, Kepedulian, dan Budaya Kerja Solid
- Prakiraan Cuaca, BMKG Prediksi Hujan Ringan hingga Sedang di Sejumlah Wilayah Sulsel
Prof Rudy juga meminta, kepada Satgas Covid-19 Kota Makassar untuk tidak mengeluarkan rekomendasi kumpul-kumpul selain kegiatan ibadah, termasuk meminta kepada seluruh pengelola hotel untuk tidak mengadakan acara menyambut tahun baru dalam bentuk pesta.
“Setiap hotel, restoran, dan sejenisnya akan ada pengawas yang memantau aktifitasnya. Bagi yang melanggar protokol kesehatan sesuai yang diatur di Perwali 51 dan 53 bisa diusulkan ke Polrestabes untuk di proses secara hukum. Prinsip kita, kesehatan di atas segalanya” tegasnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Witnu Urip Laksana menghimbau, agar semua pihak dapat saling mengedukasi agar tidak lagi terjadi lonjakan warga yang terpapar.
“Makassar masih menjadi episentrum penyebaran di Sulsel. Seluruh klaster sebaran Covid ini sudah terbentuk di wilayah kita, baik itu klaster hotel, perkantoran, tempat ibadah, wisata, bahkan juga klaster keluarga. Semua kembali harus patuh pada protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak” ujarnya.
Ia juga mengaku telah melakukan evaluasi tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dimana pelanggaran terbesar terjadi pada tahapan kampanye Pilwali.
“Pelanggaran mulai dari tidak menggunakan masker, tidak jaga jarak dan melakukan kerumunan. Debat calon walikota semua dilakukan diluar Makassar itu semata-mata demi pencegahan,” pungkasnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
