Jokowi Bertolak ke AS, Nicho Silalahi: Jangan Kembali Pulang ya Pak, Sekalian Biar Ngibulnya Go International
Komentar

Jokowi Bertolak ke AS, Nicho Silalahi: Jangan Kembali Pulang ya Pak, Sekalian Biar Ngibulnya Go International

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo dikabarkan sedang melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat, Selasa 10 Mei 2022 pukul 07.00 pagi.

Kabar Kunjungan Kerja Presiden Joko Widodo ke AS mendapat respon dari aktivis sekaligus pegiat media sosial, Nicho Silalahi yang mengungkapkan kerelaannya jika Presiden Jokowi tidak kembali pulang memimpin Indonesia sehingga kata Nicho Silalahi ‘Ngibulnya’ bisa go internasional.

Hal ini disampaikan Nicho seiring dengan janji-janji presiden yang menurutnya hanyalah sebuah omong kosong yang tidak pernah terealisasi, contoh kecilnya permasalahan minyak goreng yang hingga saat ini tidak teratasi, namun rentetan kebijakan telah diteken oleh pemerintah.

“Jangan kembali pulang ya pak, saya rela dan mendukung bapak langsung jadi presiden disana, biar rakyat Amerika bisa juga merasakan kepemimpinan bapak yang takluk melawan kartel minyak goreng, sekalian juga biar ngibul bapak Go Internasional”, kata Nicho Silalahi, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu 11 Mei 2022.

Jokowi Bertolak ke AS, Nicho Silalahi: Jangan Kembali Pulang ya Pak, Sekalian Biar Ngibulnya Go International

Diwartakan sebelumnya, Presiden Jokowi bertolak ke Amerika Serikat dengan rentetan kunjungan kerja yang dimulai pada tanggal 11-13 Mei 2022.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

“Pagi ini saya dan delegasi akan berangkat melaksanakan kunjungan kerja ke Washington DC dari tanggal 11 sampai 13 Mei 2022”, kata Presiden Joko Widodo dalam keterangan resminya.

Presiden Jokowi dalam Kunker itu rencananya akan menemui Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Anggota Kongres, CEO besar AS, dan wakil presiden AS, Kamala Harris dan tim perubahan iklim Amerika.

Namun, ada yang menarik dari kunker Presiden kali ini, yakni tidak menggunakan pesawat kepresidenan melainkan menggunakan salah satu maskapai penerbangan plat merah, Garuda Indonesia.

Mengenai presiden tak gunakan pesawat kepresidenan, Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono mengatakan bahwa itu dilakukan dengan alasan jarak tempuh Indonesia dan Amerika yang sangat jauh sehingga memilih menggunakan pesawat milik Garuda Indonesia.

“Perjalanan sangat jauh jika pakai pesawat presiden bisa dua kali transit. Pesawat presiden hanya muat 48 orang, tim ada 62 orang. Dan jarak sangat jauh”, kata Heru Budi Hartono.

Salah satu agenda khusus Presiden Joko Widodo bertolak ke Amerika Serikat, yakni menghadiri KTT ASEAN-AS.