Terkini.id, Bandung – Dua orang lanjut usia alias lansia dikabarkan meninggal dunia dalam perjalanan mencari ruang rawat di rumah sakit Kota Bandung. Dua orang lansia malang tersebut tak bisa mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit, karena ruang rawat telah penuh.
Ketersediaan tempat tidur (TT) di rumah sakit yang menangani COVID-19 di Kota Bandung disebutkan sudah mencapai 88,14 persen. Data itu dirilis oleh laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) pada perbaruan terakhir Selasa, 13 Juli 2021 pukul 11.00 WIB.
Mengutip dari detikcom, dari 29 rumah sakit rujukan COVID-19 yang berada di Kota Bandung, tujuh di antaranya sudah mencapai rasio keterisian TT (BOR) 100 persen. Tujuh RS itu yakni RS Umum Advent Bandung, RS Al Islam, RS Kebonjati, RS Khusus Bedah Halmahera Siaga, RSIA Melinda, RS Melinda 2 dan RS Eidelweiss.
Seperti diketahui, seorang kakek asal Sukajadi, Bandung berinisial RR meninggal dunia di dalam mobil ketika mencari ruangan perawatan di rumah sakit. Lansia berusia 70 tahun itu telah ditolak oleh tiga fasilitas layanan kesehatan karena BOR yang penuh.
Sementara itu sembilan rumah sakit lainnya memiliki BOR di atas 90 persen, yakni RS Borromeus, RS Salamun, RS Santosa Hospital Bandung Central, RS Santo Yusup, RS Santosa Hospital Kopo, RS Bhayangkaran sartika Asih, RS Immanuel Bandung, RS Khusus Ginjal Ny R. A. Habibie, dan RS Hermina Pasteur.
Kejadian pertama menimpa kakek RR (70) asal Sukajadi. Salah seorang anak RR, DD (36) mengatakan sebelumnya ayahnya mengeluhkan sakit lambung. Ia menggambarkan ketika itu kondisi RR, sudah kritis dan mulai mengeluarkan muntah darah dari mulutnya.
“Saya bersama kakak dan kakak ipar membawa bapak ke Rumah Sakit Advent, kami berangkat saat itu selepas azan Subuh. Tetapi setelah menanyakan apakah bisa masuk atau tidak, petugas menjawab kalau saat ini rumah sakit penuh,” ujar DD di rumah duka, Rabu 14 Juli 2021.
RR meninggal dunia di dalam mobil setelah pihak keluarga pontang-panting mencari ruang rawat mulai dari RS Advent hingga RSUD Bandung.
Kurang dari sepekan, kabar duka ini juga sempat dialami oleh keluarga Kokom Komariyah (58). Suami dari Kokom, (Agus) mengatakan keluarga telah berupaya untuk mencari rumah sakit dengan menumpang taksi online, tetapi tak membuahkan hasil.
“Tak lama dari situ, akhirnya anak saya bilang kalau ibu sudah tidak bernafas. Kondisi saya sangat syok ketika itu, karena sepanjang jalan khawatir dengan kondisi istri saya,” ujar Agus.