Kepala BPOM Taruna Ikrar Ingin Harga Obat Indonesia Lebih Murah dari Luar Negeri

Kepala BPOM Taruna Ikrar Ingin Harga Obat Indonesia Lebih Murah dari Luar Negeri

EP
Echa Panrita Lopi

Penulis

Terkini, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Taruna Ikrar menjadi Kepala BPOM RI (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia) di Istana Negara Jakarta pada Senin, 19 Agustus 2024 lalu.

Sehingga Taruna Ikrar selalu Kepala Badan POM RI fokus mengawal harapan dari Presiden Republik Indonesia Jokowi sebagai Kepala Badan POM RI yakni untuk mendukung kemandirian penyediaan dan memudahkan akses obat yang diperlukan di dalam negeri sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.

Taruna Ikrar mengatakan kinerja BPOM sangat kompleks. Namun, ada beberapa prioritas utama yang dirinya bakal jalankan di dalam mempimpin badan seperti pointer yang digarisbawahi oleh Presiden Republik Indonesia.

Pertama, mengenai nutrisi atau makanan. Taruna mengatakan bahwa BPOM punya peran dalam memastikan makanan atau produk minuman dan sebagainya yang diminum masyarakat itu aman sesuai dengan kandungan gizi, baik, dan sehat.

Kedua, berbicara tentang obat yang perlu diperhatikan dengan saksama.

Baca Juga

“Obat itu kan luas ada obat chemical, produk biologi, termasuk yang kita sebut fitofarmaka atau obat tradisional, itu juga harus menjadi perhatian,”benernya.

Lalu, dalam konteks obat, pria lulusan Farmakologi Universitas Indonesia itu bakal meningkatkan koordinasi antarlembaga, antara lain dengan Kementerian kesehatan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Badan Gizi. Perlu ada sinkronisasi secara baik.

“Perlu ada regulasi yang baik agar harga obat dalam negeri tidak mahal dari negara tetangga. Yang bikin mahal karena bahan baku obat masih impor hampir 90 persen,”demikianlah penjelasan Ikrar.

Menurut salah satu ilmuwan dunia farmasi ini, sangat mengherankan harga obat Indonesia 400 persen lebih mahal dari luar negeri, akibatnya kualitas pelayan kesehatan masyarakat tidak maksimal.

“Akibatnya kita kalah bersaing dengan luar negeri di bidang kesehatan,dampaknya banyak memilih berobat ke luar negeri ratusan milyar setiap tahun devisa negara hilang. Ini harus di sikapi serius pungkas taruna.

Lanjut Taruna untuk bisa harga obat bisa murah maka memastikan peningkatan sinkronisasi dan koordinasi antarlembaga yang mendukung sistem pengawasan obat dan makanan sebab menyangkut kemaslahatan ummat.

Taruna menyoroti perlu adanya inovasi obat-obatan baru. Lalu, diperlukan reformasi regulasi karena menyangkut reputasi Indonesia di mata global. Ia ingin bahwa BPOM setara dengan FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat.

“Reputasi Indonesia sangat penting karena Indonesia merupakan negara berpenduduk ke-4 terbesar di dunia, negara terbesar di Asia Tenggara. Tapi kita masih dianggap belum setara dengan negara maju. Nah! ini waktunya Indonesia membuktikan bahwa kita (BPOM) setara dengan FDA di negara-negara maju,” pungkas Taruna seperti dalam keterangan tertulisnya. (rls)

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.