Ketua Pengadilan Negeri Sidrap Berbagi Pengalaman Saat Terpapar Covid-19: Indra Penciuman Hilang
Komentar

Ketua Pengadilan Negeri Sidrap Berbagi Pengalaman Saat Terpapar Covid-19: Indra Penciuman Hilang

Komentar

Terkini.id — Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Sidrap, Ernawaty Ridwan membagikan pengalamannya ketika menjadi pasien covid-19.

Ernawaty mengaku, berdasarkan hasil tracing, ia menduga terpapar covid-19 saat berada di Kota Makassar.

“Saat di Makassar tidak ada orang lain yang saya temui kecuali suami. Tapi memang banyak aktifitas saya di Makassar seperti ke ATM, beli makanan dan aktivitas lainnya,” kata Ernawaty kepada Terkini.id, di Makassar, Kamis 9 Juli 2020.

Setelah kembali ke Sidrap, ia mengalami flu, badan lemas, sakit badan dan sakit kepala selama seminggu. Namun ia mengira hanya sakit flu biasa. 

“Satu minggu itu saya tidak menjalankan tugas dan istirahat di rumah dinas. Nafsu makan tiba-tiba menghilang, rasa makanan hambar, kemudian indra penciuman hilang,” ungkapnya.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Selama seminggu mengalami gejala tersebut, ia sangat intens meminum berbagai macam, seperti madu, jus mengkudu dan jus kelor.

Masuk minggu kedua, ia mencoba berusaha menyehatkan diri melawan kondisi tubuh yang sebenarnya belum pulih betul. Sebab ia harus masuk kantor, mengingat banyaknya tugas yang harus diselesaikan. 

“Saat saya mau masuk kantor, saya menyemprotkan parfum, tapi saya tidak mencium aroma parfum sama sekali, sehingga pada saat itu saya merasa ada gejala covid-19,” ujarnya. 

Hari kedelapan tanggal 2 Juli 2020, ia melaporkan gejala yang ia alami ke Satgas Covid-19 Kabupaten Sidrap, ia menjalani dil rapid test dan hasilnya reaktif. 

“Pada hari itu juga saya langsung di swab, hasilnya positif. Sementara dua anak saya bersama suami negatif itu negatif. Bahkan sempat dilakukan tes massal di Kantor Pengadilan Negeri Sidrap, semua pegawai dan staf itu negatif,”

“Saya diminta isolasi secara mandiri, tapi karena di rumah jabatan saya ada dua anak saya, sehingga saya minta di isolasi di tempat lain,” ucapnya.

Ernawaty kemudian dirujuk untuk menjalani isolasi di Hotel Harper Makassar. Seperti diketahui, Hotel Harper merupakan salah satu hotel yang disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mengisolasi pasien covid-19 dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) maupun pasien covid-19 dengan gejala ringan.

Hari pertama dan kedua menjalani isolasi di Hotel Harper, Ernawaty mengalami gejala badan lemas, pusing, hingga batuk.

“Tapi saya tidak menyampaikan kepada petugas covid-19, karena saya berpikir Insyaallah saya masih bisa menjalani kondisi ini,” ungkapnya.

Selama menjalani isolasi mandiri, ia diberi vitamin, anti virus dan anti biotik dari petugas covid-19.

“Saya juga minum herbal terutama jus bawang putih, kebetulah ada yang mengirimkan saya jus Garlik itu sudah ada campuran cuka appel, jahe merah ada lemon dan madu itu combain dalam jus itu. Alhamdulillah dua kali saya minum jus itu, kekuatan saya berlahan lahan muncul,” ujarnya. 

Selama 11 hari menjalani isolasi di hotel dengan program duta covid-19, di hari ke12 Ernawaty dinyatakan negatif berdasarkan hasil swab. 

“Hingga dua kali keluar hasil swab dinyatakan negatif, kemudian kita lanjutkan isolasi di rumah,” pungkasnya.