Klaster Corona Pelabuhan Ikan Jurong Singapura Diduga Dibawa Kapal Ikan Indonesia

Klaster Corona Pelabuhan Ikan Jurong Singapura Diduga Dibawa Kapal Ikan Indonesia

Effendy Wongso
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Singapura – Klaster corona pelabuhan ikan Jurong Singapura diduga dibawa kapal ikan Indonesia. Klaster-klaster Covid-19 di Singapura mulai bermunculan kembali seiring kebijakan negara itu berdamai dengan corona. Salah satu klaster virus corona terjadi di pelabuhan perikanan Jurong, Singapura. Klaster ini diduga dibawa dari Indonesia. Kabar tersebut disampaikan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) pada Selasa 20 Juli 2021 kemarin.

Menurut Direktur Pelayanan Medis MOH Kenneth Mak, varian Delta menjadi penyebab infeksi Covid-19 di klaster Jurong. Hal ini terungkap dari tes corona pada kelompok pertama kasus klaster ini.

“Variant of concern yang teridentifikasi (di Jurong) ini memiliki karakteristik yang serupa dengan varian yang kita lihat di kasus-kasus impor dari Indonesia,” terang Mak, seperti dikutip dari The Straits Times via kumparancom, Rabu 21 Juli 2021.

“Jadi kami berpendapat, infeksi Covid-19 di klaster ini dibawa, mungkin lewat jalur laut, ke pelabuhan perikanan Jurong. Kemungkinan besar dari kapal ikan Indonesia atau kapal ikan lainnya yang membawa ikan ke pelabuhan,” imbuhnya.

Mak menambahkan, mekanisme penularan varian Delta dari kapal ke para pekerja di pelabuhan masih belum terlalu jelas. Kendati begitu, ia mengatakan skenario bagaimana penularan tersebut bisa terjadi. Salah satunya adalah lingkungan kerja yang panas dan lembab yang menyebabkan sulitnya mempertahankan protokol keselamatan dan keamanan kerja.

“Sementara berbagai upaya telah dilakukan agar operasional di pelabuhan perikanan dijalankan tanpa kontak langsung, lingkungan kerja yang panas dan lembab serta sifat dari kegiatan di lokasi tersebut akan menyulitkan mereka dalam mempertahankan protokol kerja yang aman,” bebernya.

Kegiatan yang ia maksud adalah angkut-mengangkut barel berisi ikan dan es. Selain itu, tidak bisa dipungkiri terjadinya interaksi jarak dekat antarpekerja yang dilakukan tanpa masker.

Skenario selanjutnya adalah penularan lewat permukaan benda mati, atau fomite transmission. Mak menuturkan, kasus penularan Covid-19 yang menjadi “kasus indeks” pandemi dunia terjadi di pasar basah di Wuhan, China, lingkungannya juga hampir serupa dengan Jurong.

Skenario terakhir adalah penularan dari klaster karaoke (KTV) Singapura. Salah satu pekerja di pelabuhan ikan Jurong diketahui beberapa kali mengunjungi sebuah KTV di tengah-tengah periode infeksi klaster.

Berdasarkan tes Covid-19 massal yang dilakukan, klaster-klaster lain yang berhubungan dengan klaster Jurong dan pasar basah mungkin tidak terjadi akibat satu titik pemaparan infeksi.

“Paparan (virus corona) mungkin terjadi dalam jangka waktu tertentu dengan beberapa titik infeksi, karena informasi genetik varian-varian yang kami identifikasi sejauh ini tidak sepenuhnya identik antara satu kasus dengan lainnya,” imbuh Mak.

“Jadi, kami belum bisa menentukan berapa lama episode paparan infeksi ini telah terjadi, atau siapa yang kemungkinan menjadi satu super spreader yang spesifik, hingga akhirnya mengarah pada klaster ini,” sambungnya.

Hingga Selasa 20 Juli 2021, total kasus infeksi yang berkaitan dengan klaster ini mencapai 321 kasus. Bahkan, kasus Covid-19 klaster pelabuhan ikan Jurong telah menyebar ke 35 pasar dan pusat makanan Singapura lainnya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.