Terkini.id, Jakarta – Komisaris Independen PT Pelni (Persero), yakni Kristia Budhyarto atau yang akrab disapa Kang Dede, baru-baru ini disentil oleh politikus sekaligus tokoh Papua, Christ Wamea.
Seperti yang kita tahu, Dede belakangan ini memang menjadi sorotan publik seusai menyebut beberapa ulama yang akan diundang dalam pengajian BUMN beberapa waktu lalu mayoritas radikali.
Terbaru, Christ Wamea menyoroti sosok tersebut terkait jawabannya ketika ditanyai seorang netizen perihal agamanya.
Entah bermaksud sarkastis atau justru bercanda, tetapi alih-alih menjawab serius, Dede justru menjawab bahwa ia menyembah galon.
Hal itu ia ungkapkan ketika seorang netizen di media sosial Twitter dengan akun Twitter @jumalikaalajeng bertanya, “Pak jujur pak. Bapak agamanya apa?”
- Christ Wamea Posting Foto Guntur Romli hingga Eko Kuntadhi: Virus Perusak Persatuan dan Kesatuan Bangsa
- Sindir Keras Erick Thohir, Christ Wamea: Bocah Ini Ambisi Jadi Capres sampai Mendadak Jadi Anak Soleh
- Sentilan Balik Christ Wamea ke Ruhut: Hanya PKI yang Tahu Cara Operasi Rahasia dari Anggota PKI Itu Sendiri
- Christ Wamea: Memang Hebatnya Ahok Itu Cuma Bikin Ribut dan Gaduh
- Masyarakat Disebut Senang FPI Dibubarkan, Christ Wamea: Hanya Masyarakat yang Berpaham Komunis Saja!
Kala itu, tepatnya pada hari Jumat, 9 April 2021, Kristia Budhyarto alias Kang Dede pun menjawab, “Penyembah galon (emoji tertawa, emoji tersenyum, dan emoji memeletkan lidah).”
Jawaban Komisari Pelni tersebut langsung saja mendapat respons negatif dari tokoh Papua, Christ Wamea.
Menurutnya, jawaban Dede itu tidaklah beradab, padahal ia sudah diberi jabatan yang cukup penting di negara sebagai salah satu petinggi BUMN.
“Tidak punya adab tapi dipake negara memimpin BUMN,” tulisnya, dikutip terkini.id pada Senin, 12 April 2021, via Twitter.
Tak hanya itu, sebelumnya Christ Wamea juga turut menyoroti Dedi yang kerap berpindah-pindah keyakinan.
Christ mengaku heran lantaran Dede pernah menyatakan diri sebagai Muslim pada tahun 2015 dan dua tahun kemudian tiba-tiba berubah menjadi Katolik.
“Bocah ini agamanya tidak jelas kok menuduh ulama yang kompeten radikalisme,” ujar Christ Wamea.