Terkini.id, Makassar – Pada seminar penutupan agenda “Project Closure Makassar Je’ne Tallasa” yang diselenggarakan oleh Celebes Green Project, tim yang terdiri dari 9 anggota membahas program penyaringan air bersih dengan menerapkan teknologi pemanenan air hujan (PAH) bawah tanah, yang terletak di makam Raja Tallo, Kecamatan Tallo.
Program ini merupakan alternatif penyaringan air bersih yang menggunakan penampungan air hujan di bawah tanah.
Daya tampung air dari sistem ini sekitar 40 kubik atau sekitar 4000 liter, dan program ini menargetkan 100 rumah dan 30 sekolah sebagai sasaran.
Tak hanya mengubah air hujan menjadi air siap konsumsi, teknologi yang dibangun di area sekitar Kompleks Makam Raja-Raja Tallo ini dinilai mampu mengurangi genangan air akibat curah hujan tinggi maupun luapan muara sungai di daerah padat penduduk dengan resapan air yang minim.
Kecamatan Tallo merupakan satu dari lima kecamatan yang mengalami krisis air bersih di Kota Makassar.
Tak hanya mengubah air hujan menjadi air siap konsumsi, teknologi yang dibangun di area sekitar Kompleks Makam Raja-Raja Tallo ini dinilai mampu mengurangi genangan air akibat curah hujan tinggi maupun luapan muara sungai di daerah padat penduduk dengan resapan air yang minim.
Ketua Program Kopernik, I Putu Arya, menjelaskan bahwa meskipun wilayah Tamatoto telah terdeteksi memiliki air bersih yang higienis, tim tetap menyarankan masyarakat untuk melakukan filterisasi atau penyaringan sebelum mengonsumsinya.
“Kami (Tim 9) menyarankan kepada masyarakat untuk mengolah air dengan cara merebusnya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi,” ucap Arya dalam seminar yang diadakan di Bikin-bikin Creative Hub Nipah Mall pada Minggu, 28 Mei 2023.
Arya juga menjelaskan bahwa tim tidak hanya melakukan pengujian kualitas air, tetapi juga mengunjungi rumah-rumah warga dan melakukan uji laboratorium tiga kali sehari.
Program Manager Celebes Green Project, Indah Arifah Febriany, menjelaskan bahwa sebelumnya tim telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
“Program ini bukan bertujuan menggantikan tugas PDAM, tetapi kami membuka jalur tambahan untuk memberikan akses air bersih kepada masyarakat,” jelas Indah.
Indah juga menjelaskan bahwa untuk menjaga keberlanjutan program, mereka akan melakukan advokasi dan bekerja sama dengan Puskesmas Rappokalling.
Ketua Program Terra Water, Dhini, berharap bahwa program yang telah berjalan sejak November 2022 ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang teknologi-teknologi yang telah dikembangkan.