Terkini.id, Jakarta – Masih gelar salat Idul Adha di masjid, Kemenag DKI: sudah dekati pengurus tapi…. Dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, salat hari raya Idul Adha atau salat Id diimbau diadakan di rumah saja. Kendati demikian, Dewan Masjid Indonesia (DMI) menerima laporan ada 36 masjid di DKI Jakarta yang masih menggelar salat Idul Adha.
Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) DKI Jakarta mengungkapkan, telah mendekati pengurus masjid namun tetap ada yang menggelar salat Idul Adha.
“Bahwa kita sudah bergerak secara masif menggandeng dengan pemerintah daerah terkait edaran Pak Menteri Agama Nomor 17 tahun 2021 yang intinya meniadakan salat Idul Adha di tempat ibadah,” terang Kakanwil Kemenag DKI Saiful Mujab kepada wartawan, Selasa 20 Juli 2021.
Selain surat edaran Menteri Agama, seperti dilansir dari detikcom, Rabu 21 Juli 2021, dasar ditiadakannya salat Idul Adha di Jakarta adalah seruan gubernur, serta imbauan DMI, dan ormas Islam sepakat untuk mengawal hal it. Namun, Saiful menyadari fakta di lapangan masih ada yang berbeda.
“Namun, karena di lapangan masih, mungkin masih ada yang meyakini kalau salat harus di masjid, kan begitu, padahal itu salat sunah, kan begitu. Tapi setidaknya dari 3.300 masjid hanya 36, ya saya pikir ya gimana lagi, itu kan keadaannya seperti itu, tapi secara maksimal kita ingin, sudah secara maksimal,” bebernya.
- Salat Idul Adha Bersama Ribuan Masyarakat, Bupati Jeneponto Sampaikan Permohonan Maaf atas Kekurangannya
- Warganet, Anies Baswedan Soal Suasana Salat Idul Adha di JIS: Bikin Stadion atau Masjid?
- Sebelum Salat Idul Adha Makan Dulu atau Tidak? Intip Penjelasannya
- Saat Salat Idul Adha di Australia, Wali Kota Makassar Undang Anggota KKSS Hadiri Event F8
- Istana Presiden Afghanistan Dihantam Roket saat Salat Idul Adha
Saiful menjelaskan, ada 500 penyuluh sudah dikerahkan untuk mengimbau pengurus masjid tidak menggelar salat Idul Adha. Selain itu, KUA, madrasah, hingga kecamatan sudah digerakkan bekerja sama dengan Polsek dan Koramil.
“Kita sudah memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa saat ini akan lebih baik kalau di rumah, karena dengan pandemi yang luar biasa. Namun, ya karena di masyarakat yang mungkin gitu, masih beranggapan bahwa kalau tidak di masjid kurang afdol, masih ada yang merasa, ya tadi, sama saja dengan Covid itu masih ada yang percaya, ada yang tidak kan,” katanya.
“Padahal faktanya rumah sakit sudah tumpah ruah di rumah sakit, banyak tetangga kita, banyak di lingkungan kita setiap hari meninggal,” sambung Saiful.
Ia menilai sebagian masjid tetap menggelar salat Idul Adha merupakan faktor alami, dengan alasan tidak semua masyarakat mengikuti imbauan pemerintah dan ormas Islam. Penyuluh Kemenag DKI telah mendekati pengurus masjid agar tidak menggelar salat Idul Adha, namun tiba-tiba masih ada masjid yang menggelar salat Idul Adha.
“Jadi gini, penyuluh itu bahkan sudah mendeteksi sehari sebelumnya sudah mendeteksi bila ada tanda-tanda mau melaksanakan sudah didekati pengurusnya. Jadi kemarin sore itu penyuluh sudah menyebar, oh masjid ini ada tanda-tanda mau (salat) Id. Sudah didekati, yang lucu lagi gitu, ‘Oke Pak saya tidak akan mengadakan’. Tiba-tiba pagi mengadakan, begitu ada yang dikonfirmasi ‘Pak ini hanya sedikit Pak, hanya beberapa orang’, jadi sebenarnya ada yang maksimal ada yang tidak,” tegas Saiful.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
