Mitra Terkini
Terkini.id, Jakarta – Baru-baru ini, aktivis Papua, Christ Wamea, memberi tanggapan soal beredarnya pernyataan yang menyebut bahwa masyarakat senang Front Pembela Islam alias FPI dibubarkan.
Rupanya, Christ tak setuju dengan hal itu dan justru mengatakan bahwa hanya masyarakat berpaham komunis yang senang jikalau FPI dibubarkan.
Adapun hal tersebut disampaikan oleh Christ Wamea melalui akun media sosial Twitter pribadinya.
“Hanya masyarakat yg berpaham komunis saja yg merasa senang atau hidup lbh nyaman usai FPI dibubarkan,” tulisnya, dikutip terkini.id via Twitter pada Senin, 27 Desember 2021.
Sebagai informasi, sebelumnya Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan bahwa masyarakat menjadi lebih senang dan hidupnya lebih nyaman usai FPI dibubarkan.
Jadi, entah cuitan Christ Wamea itu untuk menanggapi pernyataan Mahfud ataukah benar-benar tak ada kaitannya, masih belum diketahui.
Jelasnya, sebagaimana dilansir terkini.id dari Hops, kata Mahfud, pembubaran kelompok-kelompok yang gemar melakukan kekerasan, termasuk FPI merupakan langkah yang tepat yang diambil oleh pemerintahan Presiden Jokowi karena langkah tersebut dianggap membuat kondisi politik lebih stabil.
“Pada akhir tahun 2020 dan awal 2021 ditegaskan presiden. Pertama, kita mengakhiri kelompok-kelompok yang suka bikin kekerasan di berbagai daerah dengan tegas, yaitu kita membubarkan atau melarang diteruskannya FPI karena legal standing-nya tidak ada,” ujar Mahfud dalam diskusi secara daring pada Minggu kemarin, 26 Desember 2021.
Nah, pembubaran FPI itu kata Mahfud berdampak ke masyarakat. Menurutnya, masyarakat menjadi lebih senang dan hidupnya lebih nyaman usai organisasi yang bermarkas di Petamburan itu dibubarkan.
“Dan sesudah itu kan masyarakat senang, ternyata terasa hidup nyaman. Sekarang sesudah itu dibubarkan maka politik stabil.”
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.