Terkini.id, Jakarta – Pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, terkait peran dan sumbangsih generasi milenial, termasuk mahasiswa kepada negara menuai kontroversi.
Dalam pernyataanya itu, Megawati meminta Presiden Jokowi agar tidak terlalu memanjakan generasi milenial.
“Anak muda kita aduh saya bilang ke presiden, jangan dimanja,” ujar Megawati saat membuka kantor baru PDIP secara virtual, Selasa 28 Oktober 2020.
Ia pun lantas mempertanyakan sumbangsih apa yang telah diberikan oleh generasi milenial kepada negara.
“Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa viral tanpa bertatap langsung, apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini?” tanya Megawati.
- Pengelola Zakat Semen Tonasa Raih Penghargaan UPZ Award 2025
- Anggota DPRD Pangkep Silaturahmi ke PT Semen Tonasa, Perkuat Sinergi dan Kerja Sama
- Donasi untuk Budi Haryadi Korban Kebakaran Gedung DPRD Makassar, Lampaui Target
- Ulang Tahun Ke-3 Dompea Family Trans Bakal Digelar di Malino
- Anggun dan Berwibawa Dalam Balutan Seragam Jadi Tema Sosialisasi Pokja III TP PKK Jeneponto
Ia pun mengatakan tak peduli apabila pernyataannya itu nantinya akan menuai kritik dan perundungan.
“Saya nggak peduli, hanya demo saja ngerusak, apakah ada dalam aturan berdemo, boleh saya kalau mau debat,” ujarnya.
Menanggapi pernyataan Megawati tersebut, salah satu Mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Fajar Adi Nugroho (22), justru menyayangkan sikap para elite partai dan pemerintahan yang sering kali meremehkan gerakan anak muda.
Menurutnya, aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang dilakukan generasi milenial termasuk mahasiswa adalah sumbangsih yang nyata. Mereka turun ke jalan demi memperjuangkan hak rakyat.
“Hari ini mahasiswa bergabung dengan rakyat menjadi bukti dari amalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, amalan pendidikan dan pengabdian kami pada rakyat,” kata Fajar dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu 28 Oktober 2020.
Fajar menilai sudah sepantasnya para anak muda yang telah mengenyam pendidikan di kampus untuk turun ke jalan. Ia justru mempertanyakan generasi senior yang hanya diam melihat rakyat sengsara.
“Para elite yang sudah mengenyam pendidikan tinggi, di luar negeri, justru diam saja melihat kebijakan yang melemahkan rakyat. Di mana gelar-gelar akademik mereka selama ini?” ujarnya.
Abia Indou (29), mahasiswa Universitas Nasional, juga menyayangkan pernyataan Megawati. Dia mengatakan aksi unjuk rasa inilah sumbangsih kalangan muda untuk Indonesia.
“Jika menyebut gerakan kami gerakan yang tidak berasal dari hari nurani, itu bullshit [omong kosong] karena ini perjuangan murni untuk bangsa Indonesia,” tegas Abia.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.