Meski Ustaz Khalid Basalamah Telah Minta Maaf, Korwil Pepadi Mengaku Terlanjur Terluka

Meski Ustaz Khalid Basalamah Telah Minta Maaf, Korwil Pepadi Mengaku Terlanjur Terluka

R
Cici Permatasari
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Koordinator Wilayah Persatuan Pedalangan Indonesia (Korwil Pepadi) Eks Keresidenan Banyumas  Bambang Barata Aji mengaku telanjur terluka atas pernyataan Ustaz Khalid Basalamah. Meskipun Basalamah telah mengklarifikasi dan meminta maaf terkait pernyataannya dalam video viral ‘wayang haram‘.

Bambang menyatakan, pihaknya akan berkomunikasi dengan kuasa hukum setelah Basalamah mengklarifikasi dan meminta maaf.

Saat hendak membawa kasus ini ke pengadilan, Bambang mengatakan pihaknya tidak bertindak sendiri.

“Karena itu hanya berbicara secara umum saja, terkait itu (yang dimaksudkan) tidak ada upaya untuk menghina, menistakan, itu tidak ada. Istilahnya itu baru sepihak dari Khalid, sementara luka kami kan dalam. Jadi ini sedang kami dalami, apakah klarifikasi itu kami anggap cukup sebagai permintaan maaf,” kata Bambang, seperti yang dilansir dari Detikcom. Rabu, 16 Februari 2022.

Rencana hukum akan dilanjutkan jika hasil koordinasi menunjukkan klarifikasi Basalamah tidak mencukupi. Sesuai kesepakatan, rombongan Bambang akan mengunjungi Bareskrim pada Jumat, 18 Februari 2022.

“Karena kami sudah melangkah, sehingga tidak bisa mundur kecuali kita pandang cukup. Wong kita sebagai anak bangsa sebetulnya tidak menginginkan kegaduhan yang tidak perlu. Tapi karena ini sudah menyangkut wayang, yang bagi kami tidak hanya seni hiburan, tapi ini hidup kami,” ujarnya.

Bambang mengatakan bahwa dirinya akan ke Jakarta untuk berdiskusi dengan pengacaranya.

“Saya besok ke Jakarta dan besok saya diskusi dengan tim pengacara. Karena kami menyampaikan aspirasi teman-teman se-Indonesia dan semua sudah pada siap,” ujarnya.

Bambang meminta tiga hal untuk dilakukan Basalamah terkait wayang. Pertama, Basalamah diminta menonton wayang Purwo di Jawa Tengah dan menonton wayang orang Bharata di Jakarta.

“Dan mendatangi perajin wayang atau gamelan supaya paham perjuangannya,” lanjutnya.

Sebelumnya, pada akun YouTube Basalamah Official, ia menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf. Menurut Basalamah, pernyataan itu dibuat beberapa tahun lalu di salah satu masjid di Blok M.

“Video ini kami buat untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf tentunya atas potongan pertanyaan yang diajukan oleh salah satu jemaah beberapa tahun lalu di masjid Blok M di Jakarta dan sekaligus jawaban kami tentang masalah wayang,” katanya.

“Pertama adalah lingkupnya adalah pengajian kami dan jawaban seorang dai muslim kepada penanya muslim. Itu dulu batasannya,” imbuhnya.

Basalamah mengatakan saat itu dirinya ditanya soal wayang. Dia mengatakan tidak menyatakan soal kata haram.

“Saya pada saat ditanyakan masalah wayang, saya mengatakan alangkah baiknya dan kami sarankan, kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi, jangan menjadikan tradisi sebagai Islam. Dan tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan,” paparnya.

Dia menuturkan kala itu dirinya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi. Basalamah lalu menjelaskan maksud dari Islam sebagai tradisi tersebut.

Makna kata-kata ini juga, kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam, tiada masalah, dan kalau bentrok sama Islam, ada baiknya ditinggalkan. Ini sebuah saran,” paparnya.

“Potongan yang kedua pada saat penanya menanyakan bagaimana tobatnya dalang, jadi pertanyaan ini kami jawab, ini mirip sebenarnya lingkupnya kalau ada yang menanyakan bagaimana tobatnya seorang pedagang disebutkan profesi, maka saya sebagai seorang dai muslim menjawab umumnya kaum muslimin kalau bertobat dan setiap muslim akan merasa bahagia, senang, kalau diajak bertobat dan memang jawabannya taubat nasuha, kembali kepada Allah dengan tobat yang benar,” lanjut dia.

Dia juga menjelaskan soal potongan video viral yang menyebut wayang dimusnahkan. Dia mengatakan hal itu disarankan jika seorang dalang sudah melakukan tobat.

“Jadi kalau ada orang yang memang tobat, misalnya di sini dia seorang dalang, kalau dia sudah tobat dan tidak mau lagi melakukan itu, maka mau diapakan wayang-wayang ini, untuk dia secara individu dimusnahkan, sebatas itu,” paparnya.

Basalamah menegaskan tidak ada niatan menghapus wayang dari sejarang Indonesia. Dia menekankan lagi pernyataannya itu berkaitan dengan tanya-jawab jemaah di masjid.

“Saya sama sekali tidak berpikir atau punya niat menghapuskan ini dari sejarah nenek moyang Indonesia atau misalnya menyuruh seluruh dalang bertobatlah kepada Allah atau misalnya semua wayang harus dimusnahkan, Anda mau melakukannya, itu hak Anda, kami sedang ditanya lingkup di taklim kami,” katanya.

“Kalau ada sesuatu yang kita lakukan ternyata menyinggung orang lain, maka ada baiknya kita meminta maaf dan saya pada kesempatan ini, saya Khalid Basalamah mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya dari hati nurani kami kepada seluruh pihak yang tidak terkecuali yang merasa terganggu atau tersinggung dengan jawaban kami tersebut,” lanjut dia.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.