Terkini.id, Masamba – Terhitung 14 hari usai banjir bandang yang melanda Luwu Utara pada 13 Juli 2020 lalu, para pengungsi terus mendapat bantuan berupa sembako hingga pakaian.
Di tengah-tengah kesedihan akibat kerugian yang ditinggalkan oleh bencana, ada juga peristiwa lucu yang menjadi sorotan warganet.
Peristiwa itu seperti ditemukannya barang-barang yang tak lazim yang tak seharusnya ikut disumbangkan.
Salah satunya adalah baju seragam Korpri. Disebutkan, di antara sejumlah bantuan baju bekas, pengungsi juga menemukan beberapa baju seragam profesi seperti dokter, polisi dan lain-lain.
Warga pengungsi yang memosting dirinya memakai pakaian Korpri pun menjadi heboh di media sosial.
- Wakil Ketua DPRD Makassar Eric Horas Gelar Reses di Kelurahan Banta-Bantaeng, Warga Keluhkan Bantuan Sosial
- Reses Pertama, Anggota DPRD Makassar Azwar Rasmin Serap Aspirasi Warga Kelurahan Tamamaung
- Tutup Reses Pertama, Anggota DPRD Makassar Andi Odhika Cakra Serap Aspirasi Warga di Dua Kelurahan
- Kalla Youth Fest dan Kalla Run 2025 Jadi Event Akbar di Kota Makassar Akhir Pekan Ini
- GIIAS 2025 Kembali Hadir di Makassar Setelah 5 Tahun Absen, Skala Makin Besar

“Tabe di’ kalau mauki menyumbang minta tolong ktia kondisikan, masa baju korpri kita kasih orang di pengungsian,” tulis keterangan dalam postingan yang banyak dibagikan di media sosial tersebut.
“Untung baju PNS nadapat, kalau baju daster nadapat bagaimanami?” tulis netizen menanggapi postingan tersebut.
Selain baju Korpri pengungsi banjir Luwu juga menemukan sebuah Surat Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor atau BPKB.
Postingan soal BPKB tersebut menjadi viral saat dibagikan halaman Info Manakarra di facebook.
“Info Yang Punya BPKB Terselip Saat Menyumbangkan Pakaian Bekas Untuk Masamba, Relawan Temukan Di Masamba, Bagi Pemilik Silahkan Hubungi Aril 085397992299,” tulis akun tersebut.

Dikabarkan, BPKB tersebut telah berhasil dikembalikan ke pemiliknya.
Kondisi Terkini Masamba
Hingga saat ini, setidaknya 14.483 orang mengungsi akibat banjir Masamba dan 2.827 rumah dilaporkan rusak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan tim gabungan masih terus melakukan penanganan darurat.
Kendala penanganan antara lain keterbatasan ekskavator dan truk untuk pembersihan jalan dari lumpur serta kendaraan operasional terbatas.
“Terdapat peningkatan penyakit di pengungsian antara lain ISPA 550 orang, dermatis sebanyak 288 orang, 225 orang hipertensi dan 61 orang diare,” jelas BNPB melalui akun twitter, Minggu 26 Juli 2020.
Seperti diketahui, Banjir Luwu Utara menyebabkan 38 orang meninggal, 9 orang hilang dan 106 orang luka-luka.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.