Terkini.id, Jakarta – Adi Prayitno selaku Direktur Parameter Politik Indonesia memberikan pendapatnya terkait hubungan PKB dan PBNU yang dinilai sudah tidak harmonis lagi.
Dilansir dari detik.com, Selasa 10 Mei 2022, polemik yang sedang menimpa PBNU dan PKB ini merupakan kejadian yang terjadi untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Adi Prayitno menilai sedang terjadi konflik batin antara PBNU dan PKB terkait masalah pernyataan yang dikeluarkan oleh Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
“Ini pertama dalam sejarahnya PBNU dan PKB tak mesra. Hubungan keduanya lagi tak baik-baik saja. Sepertinya ada konflik batin yang tak biasa,” ujar Adi Prayitno kepada detik.com, Senin 9 Mei 2022.
Hubungan yang tidak mesra antara PBNU dan PKB berawal dari pernyataan Cak Imin mengenai Gus Yahya.
- Ketua Umum PBNU Gus Yahya Nilai Polri Berhasil Jaga Ketentraman Jelang Pemilu 2024
- Dianggap Fitnah Gus Yahya, Faizal Assegaf Dilaporkan ke Bareskrim
- Himbau Politisi dan Partai Politik Tak Gunakan Politik Identitas, Gus Yahya: Jangan Sampai Memperalat Identitas Sebagai Senjata
- Gus Yahya Tegaskan Tak Pecat Mardani Maming Meski Terlibat Kasus Korupsi: Dia Tidak Diberhentikan Lho Ya
- Soal Mardani Maming, Kiai Pesantren: Rusak Reputasi NU Sebagai Ormas Pendukung NKRI
Cak Imin menyebut bahwa Ketua PBNU Gus Yahya tak berpengaruh terkait soliditas 13 juta suara PKB.
Perkataan Cak Imin pun langsung dibalas PBNU yang mengatakan soal ketidakharmonisan yang mempengaruhi PKB.
Berikut ini adalah tiga faktor yang membuat Cak Imin frustasi dengan PBNU yang dikutip dari detik.com, Selasa 10 Mei 2022. Pertama, bahwa dalam pemilu 2024 mendatang NU tidak akan memajukan kandidat calon presiden (capres).
Hal ini tentu membuat Cak Imin frustasi karena seperti yang diketahui dirinya sangat agresif terkait politik pencapresan.
Kedua, PBNU menegur seluruh pemimpin cabang yang terang-terangan mendukung Cak Imin sebagai capres pada pemilu 2024 nanti.
Artinya secara struktural haram bagi NU ditarik dalam urusan politik elektoral. Padahal Cak Imin selama ini sangat mengandalkan fatsoen politik struktural NU untuk mendapatkan dukungan kaum nahdliyin.
Ketiga, NU tidak lagi menjadi ‘milik’ PKB, namun NU adalah milik seluruh partai politik yang didalamnya terdapat pengurus NU.
Cak Imin dinilai menunjukkan kepanikannya ketika NU dijauhkan dari PKB.
“Muhaimin sepertinya mulai panik ketika NU dijauhkan dari PKB. Muhaimin layak khawatir karena NU merupakan basis pemilih utama PKB yang bisa mempengaruhi elektabilitas PKB. Muhaimin secara langsung menantang bahwa PKB bisa besar tanpa fatwa ketua umum PBNU,” jelas Adi.
“Kalau (PBNU) tak berpengaruh tentu Muhaimin tak perlu bereaksi yang secara tak langsung menafikan peran politik Ketua PBNU. Justru publik melihat Muhaimin mulai khawatir PKB akan melemah setelah secara struktural NU diharamkan ditarik ke urusan politik PKB. Level kekhawatirannya mulai serius karena Muhaimin langsung yang menyatakan sikap. Pernyataan Muhaimin jelas makin membuat hubungan dengan NU makin panas. Padahal pemilu masih lama. Dua tahun ke depan sepertinya akan semakin terbuka ‘perang’ antar keduanya,” lanjutnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
