Terkini.id, Jakarta – M Jamiluddin Ritonga selaku Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul menilai ada andil Megawati Soekarnoputri di balik Perppu Pemilu yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi.
Diketahui, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum juga mengatur perihal nomor urut partai politik peserta Pemilu 2024.
Dalam Perppu Nomor 1 Tahun 2022 diatur bahwa penetapan nomor urut Parpol bisa menggunakan dua cara. Pertama, boleh tetap menggunakan nomor peserta Pemilu 2019 dan yang kedua ikut pengundian.
“Jauh sebelumnya, Megawati memang sudah meminta agar diperbolehkan menggunakan nomor lama dengan alasan efisiensi,” ujar Jamil dilansir dari WartaEkonomi pada Sabtu, 17 Desember 2022.
Jamil menilai bahwa efisiensi menjadi alasan masuk akal mengapa nomor urut parpol tidak perlu diundi. Namun, menurutnya, efisiensi itu hanya akan menguntungkan partai tertentu saja.
- Andi Amran Sulaiman Bertemu Empat Mata dengan Presiden Jokowi, Bahas Masalah Nikel
- Rizal Ramli Singgung Sikap 'Cawe-cawe' Presiden Jokowi
- Jokowi Buka Suara Setelah KPK Tetapkan Kepala Basarnas Sebagai Tersangka
- Ibu-ibu Korban Kanjuruhan Mau Ketemu Jokowi Malah Dihalangi Aparat: Anak Saya Mati Pak !
- Johnny G Plate Bawa Nama Jokowi Ketika Sampaikan Nota Keberatan
“Partai tertentu dengan enaknya mendapatkan nomor tertentu, sementara partai lain harus diundi untuk mendapat nomor tersisa,” katanya.
“Jadi, ada perlakuan berbeda untuk setiap partai, hal itu tentu tidak sejalan dengan prinsip kesetaraan yang berlaku dalam demokrasi,” timpal Jamil.
Padahal, Jamil menganggap kalau prinsip kemungkinan juga harus terpenuhi dalam memperoleh nomor partai. Dalam arti lain, semua partai politik mendapatkan peluang yang sama untuk memperoleh nomor urut dari 1 sampai 17.
Akan tetapi, pada akhirnya keinginan Megawati yang harus terpenuhi.
“Di sini presiden melalui Perppu mengikuti keinginan Ketua Umum PDIP tersebut,” jelas Jamil.